Memasuki Dekade Pertama, CEO Tokopedia Ungkap Pernah PHK 40 Pegawai

Cindy Mutia Annur
9 Oktober 2019, 20:01
William mengatakan, Tokopedia mengalami masa-masa sulit dalam 10 tahun terakhir. Salah satunya, unicorn Tanah Air pernah memecat puluhan karyawan
Tokopedia
Ilustrasi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya. William mengatakan, Tokopedia mengalami masa-masa sulit dalam 10 tahun terakhir. Salah satunya, unicorn Tanah Air pernah memecat puluhan karyawan.

Tahun ini, Tokopedia genap berusia 10 tahun. CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, perusahaannya melewati masa-masa sulit. Salah satunya, perusahaan e-commerce ini pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap sekitar 40 karyawan.

PHK itu dilakukan pada tahun lalu. “Hal itu terjadi karena beberapa dari mereka melakukan hal-hal tertentu yang mengganggu integritas perusahaan, sehingga kami memiliki beberapa perdebatan internal," kata dia dalam acara Tech In Asia Conference, Jakarta, Rabu (9/10).

William mengatakan, itu adalah keputusan yang berat. Apalagi, beberapa karyawan yang dipecat adalah teknisi (engineer). Namun, menurutnya integritas perusahaan adalah hal utama dan tidak bisa dikompromikan.

"Memang sangat menyakitkan (melepas mereka). Namun, pada akhirnya kami harus membiarkan mereka pergi dan kami juga harus mengambil tindakan segera untuk mengatasi hal itu," katanya. 

(Baca: Tokopedia Siapkan Strategi untuk Ekspor Produk Lokal)

William mengaku, persoalan internal itu cukup berat untuk diatasi. "Di sisi lain, kami tidak menyesal atas tindakan kami. Karena ini soal integritas. Sebab, sekali perusahaan kompromi (atas masalah itu), selanjutnya akan ada kompromi lainnya," katanya.

Kini, Tokopedia terus tumbuh. Bahkan, nilai transaksinya (gross merchandise value/GMV) tembus US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,2 triliun per bulan sejak Mei lalu.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...