Wishnutama dan Erick Thohir Muncul di Istana, Jadi Menteri ?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memanggil sejumlah tokoh jelang pengumuman kabinet. Kali ini, Komisaris Utama Net Mediatama Televisi Wishnutama Kusubandio dan bos Mahaka Group Erick Thohir datang ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10). Wishnutama datang menggunakan kemeja putih lengan panjang sekitar pukul 11.07 WIB.
Selang empat menit kemudian, Erick datang sekitar pukul 11.11 WIB menggunakan kemeja putih lengan pendek. Mereka berdua datang usai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan bos Go-Jek Nadiem Makarim keluar dari Istana.
Wishnutama mengatakan, dirinya datang setelah dihubungi pihak Protokoler Istana pada Minggu (20/10) malam. Meski demikian, dia tak membahas maksud kedatangannya ke Istana. “Semalam saya dihubungi untuk datang bertemu Presiden hari ini,” kata Wishnutama.
(Baca: Saham Erick Thohir dan Sandiaga Uno Melesat Tunggu Pengumuman Kabinet)
Sementara, Erick bungkam saat ditanyai maksud kedatangannya di Istana. Dia juga enggan menyampaikan apakah ada permintaan dari Jokowi agar dirinya menjadi menteri di kabinet periode kedua.
“Nanti ya,” kata mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf tersebut.
Saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) langsung meroket usai kedatangan Erick Thohir ke Istana Presiden. Saham ABBA naik 23,4% menjadi Rp 226 per saham.
Tercatat pukul 11.20 WIB, saham Mahaka Media ditransaksikan sebanyak 397 juta saham dengan nilai transaksi Rp 82,15 miliar dan frekuensi sebanyak 16.254 kali. Hingga pukul 11.28 WIB, saham ABBA tercatat terus melesat hingga 26,78% menjadi Rp 232 per saham.
(Baca: Jelang Pengumuman Kabinet, Nadiem, Mahfud & Bupati Minahasa ke Istana)
Sebelum Wishnutama dan Erick, Mahfud MD dan Nadiem Makarim lebih dulu datang ke Istana menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada pula Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu yang hadir di Istana.
Mahfud menjelaskan dirinya ditawari Jokowi menjadi menteri di kabinet periode kedua. Dia mengatakan, Jokowi tak menyatakan secara spesifik posisi apa yang akan dijabatnya nanti.
Meski demikian, Mahfud bersama Jokowi mengaku membahas mengenai masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Keduanya pun berdiskusi soal masalah penegakkan hukum yang menurun setahun terakhir.
Selain itu, Mahfud dan Jokowi juga berdiskusi mengenai masalah pemberantasan korupsi hingga upaya deradikalisasi di Tanah Air.