Hampir Separuh Perusahaan Keuangan Global Sudah Merambah Fintech

Desy Setyowati
6 November 2019, 14:22
fintech, telekomunikasi, perbankan,
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Ilustrasi, warga menggunakan fasilitas layanan perbankan digital di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Riset PwC menunjukkan, hampir separuh dari 500 eksekutif di perusahaan keuangan serta teknologi, media dan telekomunikasi skala global menerapkan model operasional fintech.

Riset Pricewaterhouse Cooper (PwC) menunjukkan, hampir separuh dari 500 eksekutif di perusahaan global mengaku sudah merambah teknologi finansial (fintech). Mereka bekerja di industri finansial (IF) seperti perbankan, serta teknologi, media dan telekomunikasi (TMT).

Rinciannya, 47% perusahaan TMT dan 48% IF menerapkan fintech secara penuh ke dalam model operasi strategis mereka. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi operasional, pelayanan pelanggan, dan daya tarik produk, serta menghemat biaya.

Melalui adopsi model operasional fintech ini, mereka berpeluang membuka bisnis baru. “Perubahan yang sangat besar harus dilakukan secara top-down dan strategis,” kata Global Financial Services Leader PwC John Garvey dalam siaran pers, Rabu (6/11).

Garvey menjelaskan, keterlibatan secara langsung para pemimpin, dewan dan eksekutif sangat berpengaruh terhadap proses perubahan perusahaan ke arah digital. Selain itu, perubahan harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

(Baca: Tren Hijrah Bank ke Dunia Digital)

Dalam survei bertajuk Fintech Global 2019 ini, PwC menemukan bahwa 44% perusahaan TMT dan 37% IF telah menggabungkan teknologi baru ke dalam produknya. Hal ini sejalan dengan konsumen yang juga sudah siap mengadopsi layanan berbasis digital.

Menurut Garvey, perusahaan yang telah bergerak di bidang fintech membentuk pasar, sedangkan yang tidak bakal tertinggal. Tiga per empat dari eksekutif yang disurvei pun mengatakan akan meningkatkan investasi fintech dalam dua tahun ke depan.

Lebih dari 90% sangat atau cukup yakin bahwa fintech akan memberikan pertumbuhan pendapatan dalam dua tahun ke depan. Namun, fokus, kematangan dan kecepatan masing-masing pasar berbeda.

Hal serupa terjadi di Indonesia. Financial Services Advisor PwC Indonesia David Wake mengatakan, perusahaan di industri keuangan Tanah Air semakin mengincar peluang bekerja sama dengan TMT. “Khususnya platform pembayaran TMT,” katanya.

Faktor pendorongnya, korporasi di industri keuangan ingin mendapat akses dan manfaat dari data transaksi pelanggan yang signifikan untuk mengakuisisi lebih banyak konsumen baru. Mereka juga bisa menjual beragam produk berbeda (cross-selling) dan meningkatkan kualitas penilaian risiko kredit (credit scoring).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...