The Fed Bakal Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah ke Rp 14.038 per Dolar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore ini, Rabu (11/12) melemah 0,13% ke level Rp 14.038 per dolar. Rupiah melemah seiring penantian pasar akan pertemuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi akan menahan suku bunga acuannya.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pertemuan The Fed nanti malam menjadi fokus. "Komite Pasar Terbuka The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) diperkirakan akan menahan suku bunga acuan," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Rabu (11/12).

Selain itu, proyeksi terbaru dari para pembuat kebijakan The Fed untuk ekonomi AS juga akan menjadi fokus utama. Terutama terkait apakah pemotongan suku bunga sejauh ini cukup untuk menjaga ekonomi AS selama satu tahun kedepan.

(Baca: Rupiah Melemah Tunggu Kejelasan Nasib Tarif AS ke Barang Tiongkok)

Sepanjang tahun ini, The Fed telah tiga kali memangkas suku bunganya masing-masing sebesar 25 basis poin. Suku bunga acuan The Fed, Fed Fund Rate (FFR) kini berada di kisaran 1,5% hingga 1,75%. Pada pertemuan sebelumnya, The Fed mengisyaratkan tak akan ada lagi pemangkasan bunga acuan lebih lanjut kecuali jika ekonomi AS memburuk.

Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia turut melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,1%, dolar Taiwan 0,07%, won Korea Selatan 0,29%, peso Filipina 0,23%, yuan Tiongkok 0,07%, dan ringgit Malaysia 0,03%. Hanya yen Jepang, dolar Hong Kong, dan baht Thailand yang menguat masing-masing naik 0,02%, 0,12%, dan 0,07%.

Sementara itu berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah berada di posisi Rp 14.025 per dolar AS, atau melemah 21 poin dibanding posisi kemarin.

Ibrahim memproyeksikan, rupiah kemungkinan akan kembali melemah pada perdagangan besok, Kamis (12/12). "Besok di level Rp 13.990 - 14.070 per dolar AS," tutupnya.

(Baca: Di Zona Hijau Sepanjang Hari, IHSG Justru Ditutup Melemah 0,06%)