Kurs Rupiah Stabil di Kisaran 13.900/US$, Penguatan Diramal Berlanjut
Nilai tukar rupiah cenderung menguat sepanjang Desember dan bertengger di kisaran Rp 13.900 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam hampir dua pekan ini. Penguatan rupiah diprediksi masih akan berlanjut ke tahun depan.
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah pada perdagangan Jumat ini tidak banyak berubah dari posisi penutupan kemarin. Rupiah dibuka melemah tipis, namun kemudian berbalik menguat. Saat berita ini ditulis, rupiah tercatat berada di level 13.955 per dolar AS, menguat 0,01% dari posisi penutupan kemarin yang di level 13.957 per dolar AS.
Dengan perkembangan ini, maka rupiah telah menguat lebih dari 1% sepanjang Desember. Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan rupiah memang dalam kondisi yang stabil dan cenderung menguat sepanjang 2019, didukung oleh aliran dana asing yang positif.
(Baca: Naik 5% Sebulan, IHSG Diprediksi Masih Lanjutkan Penguatan)
Aliran dana asing yang positif tersebut seiring kebijakan global yang cenderung dovish dan likuiditas longgar. "Di Desember ini, ada harapan dari kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok, dan kemudian hasil Pemilu di Inggris," kata dia kepada katadata.co.id, Jumat (27/12).
Prediksi dia, penguatan rupiah masih akan berlanjut ke sepanjang 2020. Meskipun, penguatan tidak akan mulus lantaran pasti banyak dinamika yang terjadi, di antaranya terkait kesepakatan dagang AS dan Tiongkok. "Apalagi, bila menimbang karakter Presiden Trump," ujarnya.
Meski cenderung menguat, rupiah diprediksi belum akan kembali ke kisaran US$ 13.500 per dolar AS. "Saya kira tak sampai sekuat itu, 13.700-13.900 sudah sangat bagus, yang penting stabil," ujarnya.
