AS - Iran Terancam Perang, IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1%

Image title
6 Januari 2020, 17:40
AS-Iran Bersitegang dan transaksi sepi, IHSG Ditutup Terkoreksi 1%
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi, pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (7/10/2019).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,04% ke level 6.257,4 pada penutupan perdagangan hari ini (6/1). Analis menilai, konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran menjadi salah satu penyebab pelemahan ini.

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok mereda. Namun, pergerakan bursa dipengaruhi oleh ketegangan di Timur Tengah.

"Yakni berupa eskalasi konflik antara Washington dengan Teheran," kata Nafan kepada Katadata.co.id, Senin (6/1).

Sedangkan Head of Research Division PT BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan, konflik antara AS dan Iran juga berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 naik US$ 2,43 menjadi US$ 70,27 per barel pada perdagangan pukul 09.25 WIB hari ini.

(Baca: Harga Saham Sektor Pertambangan Melesat Imbas Konflik AS - Iran)

Panel ahli Katadata Insight Center ini menyampaikan, hal itu membuat harga saham emiten di sektor minyak dan gas (migas) terdongkrak. Menurut dia, harga saham di sektor batu bara dan emas juga akan meningkat.

"Investor mencari aset-aset safe haven seperti emas dan batu bara," kata Damhuri di Jakarta, hari ini.

Hal itu terbukti dari indeks sektor Pertambangan ditutup menguat 0,68% pada perdagangan hari ini. Saham yang nilai kapitalisasinya besar seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), harganya naik 2,25% menjadi Rp 2.730 per lembar.

Lalu, harga saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 1,28% menjadi Rp 1.185. Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat 4,12% menjadi Rp 885. Kemudian, harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) terdongkrak 4,43% menjadi Rp 330 per lembar. 

Hanya saja, harga saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) ditutup melemah 0,55% menjadi Rp 905 per lembar. Padahal, harganya naik 1,1% sehingga berada di zona hijau pada sesi pertama.

Secara keseluruhan, total transkasi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 5,11 triliun dari perdagangan 6,41 miliar saham. Hal ini melanjutkan tren sejak awal tahun.

(Baca: Bendera Merah Berkibar, Iran Siap Balas Serangan AS)

Nilai transaksi pada perdagangan Kamis (2/1) lalu hanya Rp 4,17 triliun dari 5,3 miliar saham yang diperdagangkan. Sehari kemudian, nilai transaksinya Rp 5,74 triliun dari 8,04 miliar saham.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengakui, perdagangan di pasar modal sepi sejak pekan lalu. Hal ini karena sebagian besar pelaku pasar masih berlibur sampai pekan ini.

"Selain itu, banjir yang terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menurunkan aktivitas transaksi," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu (3/1).

Pada perdagangan hari ini pun investor asing mencatatkan jual saham di pasar reguler senilai Rp 150,53 miliar. Di pasar negosiasi dan tunai, asing melakukan beli dengan nilai bersih Rp 102,15 miliar. Investor asing tercatat melakukan jual senilai Rp 48,38 miliar di seluruh pasar.

Di kawasan Asia lainnya, indeks utama juga terkoreksi. Nikkei 225 Index misalnya, turun 1,91%. Lalu, Hang Seng Index turun 0,79%, Shanghai Composite Index 0,01%, dan Strait Times Index 0,62%.

(Baca: Iran Beri Sinyal Balas AS, Rupiah dan Mata Uang Asia Loyo)

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...