Ketua MPR Minta KPK Ikut Pantau Kasus Jiwasraya dan Asabri
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK ikut memantau pengusutan kasus dugaan korupsi yang dilakukan PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri. Kedua kasus tersebut diduga merugikan keuangan negara cukup besar.
Dalam kasus Jiwasraya, kerugian keuangan negara diduga mencapai Rp 13,7 triliun. Sementara dugaan korupsi di Asabri diperkirakan merugikan lebih dari Rp 10 triliun.
“Kami akan mengingatkan KPK harus menaruh perhatian terhadap kasus yang berpotensi merugikan tidak saja keuangan negara, tapi kepentingan masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet tersebut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/1).
(Baca: BPK: Asabri Tak Mungkin Gagal Bayar Klaim seperti Jiwasraya)
Terkait Jiwasraya, Bamsoet menyadari jika kasusnya kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung. Namun, tak ada salahnya jika KPK bisa memantau perkembangan proses hukumnya saat ini.
Adapun terkait Asabri, Bamsoet meminta agar KPK mengamati langsung kasus dugaan korupsinya. “Saya juga akan mendorong KPK menaruh perhatian kepada yayasan dana pensiun yang selama ini kami menduga oknum-oknumnya yang melakukan praktik yang sama,” kata Bamsoet.
Tak hanya itu, Bamsoet meminta KPK menaruh perhatian kepada OJK. Menurutnya, komisi antirasuah harus bisa menemukan oknum-oknum di OJK yang membuat pengawasan lembaga tersebut menjadi lemah.
(Baca: Kejagung Jadwalkan Pemeriksaan Eks Dirut Jiwasraya dan Benny Tjokro)
Jika tak dilakukan, Bamsoet khawatir lemahnya pengawasan OJK berdampak kepada yayasan dana pensiun dan badan asuransi milik negara lainnya. Hal tersebut lantas berpotensi membuat kasus-kasus seperti Jiwasraya dan Asabri terulang kembali.
“Ini harus jadi perhatian kita semua, perhatian negara, perhatian kami, dan khususnya KPK,” kata Bamsoet.