Dana BPDPKS Beralih ke Biodiesel, Peremajaan Sawit di Bawah Target

Rizky Alika
14 Februari 2020, 08:36
Dana Sawit Teralih ke Biodiesel, Realisasi Replanting Jauh dari Target.
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Buruh kerja memanen kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019). Program replanting sawit maish jauh dari target.

Realisasi program peremajaan atau replanting sawit hingga saat ini masih jauh dari target. Hal ini antara lain disebabkan, minimnya alokasi dana untuk produktivitas petani sawit dan justru teralihkan ke program lain. 

Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto mengatakan, sebagian besar dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) digunakan untuk program biodiesel. 

"Padahal petani sudah teriak untuk replanting (peremajaan) sawit," kata Darto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (13/2).

(Baca: Tambal Kebutuhan Dana, Pemerintah Siapkan KUR untuk Peremajaan Sawit)

Ia mencatat, dalam lima tahun terakhir, dana BPDPKS untuk peremajaan sawit hanya mencapai sekitar 58 ribu hektare. Sedangkan, pemerintah menargetkan replanting sawit bisa mencapai 180 ribu hektar per tahun. 

Padahal, peremajaan sawit petani swadaya merupakan kunci untuk mendorong produktivitas kelapa sawit untuk pengembangan bahan bakar nabati.

BPDPKS yang merupakan stakeholder penting dalam industri kelapa sawit, menurutnya justru lebih mementingkan pengusaha kelapa sawit.

"Pungutan ini memberikan dampak buruk kepada petani kelapa sawit, khususnya harga TBS (Tandan Buah Segar)," ujar dia.

Berdasarkan data pada Desember 2019, total penerimaan dana yang dikelola BPDPKS dari pungutan ekspor produk sawit mencapai Rp 47,23 triliun dengan realisasi penyaluran senilai Rp 33,6 triliun.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...