Terdampak Corona, GrabCar Malaysia dan Singapura Ikut Layani GrabFood
Pendapatan pengemudi taksi dan ojek online anjlok karena pandemi corona. Untuk meningkatkan penghasilan mitra, Grab memberikan pelatihan kepada pengemudi GrabCar di Malaysia dan Singapura supaya bisa menyediakan layanan pesan-antar makanan GrabFood, serta pengiriman barang seperti GrabMart dan GrabExpress.
Di Malaysia, Grab baru menguji coba layanan ojek online atau GrabBike tahun ini. Selain itu, decacorn asal Singapura itu juga menerapkan proyek percontohan layanan GrabFood dengan kendaraan roda dua.
Di Singapura, layanan GrabFood juga disediakan menggunakan kendaraan roda dua. Sedangkan taksi online hanya menyediakan layanan berbagi tumpangan (ride hailing) atau transportasi di Singapura dan Malaysia.
(Baca: Mitra Terdampak Pandemi Corona, Grab Gelontorkan Rp 161 Miliar)
Namun, permintaan layanan transportasi menurun akibat pandemi corona. Karena itu, Grab membuka peluang bagi mitra GrabCar menyediakan layanan GrabFood, GrabMart, dan GrabExpress.
Di Malaysia, 18 ribu mitra GrabCar sudah menyediakan ketiga layanan tersebut. “Saat ini, antara 20-25% pesanan pesan-antar makanan di Malaysia dikerjakan oleh mitra GrabCar,” demikian dikutip dari siaran pers Grab, Senin malam (30/3).
Di Singapura, Grab bekerja sama dengan otoritas setempat untuk meluncurkan program percontohan GrabExpress Car. Layanan uji coba ini memungkinkan mitra pengemudi taksi online menyediakan layanan logistik dan GrabFood selama 24 jam, kecuali pada pukul 7 hingga 10 pagi pada hari kerja.
“Kini, lebih dari 15% dari mitra pengemudi kami akan dapat menikmati manfaat dari program ini,” demikian dikutip. (Baca: Susul Gojek, Petinggi Grab Donasi 20% Gaji untuk Mitra Terimbas Corona)
Untuk mendukung program itu, Grab memperluas layanan GrabMart dan GrabAssistant ke lebih banyak kota dan negara. startup penyedia layanan on-demand ini juga memberikan pembiayaan pemasaran kepada mitra GrabFood.
Di Indonesia, berdasarkan data Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), order layanan ojek online di DKI Jakarta rerata turun 50-80% pada minggu lalu. Alhasil, pendapatan mitra pengemudi rata-rata turun 60-80%.
Meski begitu, layanan pesan-antar makanan seperti GoFood dan GrabFood naik 10-20% pada periode yang sama. Namun, peningkatan ini terbatas karena banyak pusat perbelanjaan ataupun mitra penjual (merchant) yang tutup.
Hal serupa dialami para pengemudi taksi online. Sekretaris Dewan Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel Baraqbah menyebutkan, order dan pendapatan pengemudi anjlok hingga 80%.
(Baca: Strategi Grab Dorong Pendapatan Mitra di Tengah Pandemi Corona)