Gojek dan Grab Layani Belanja Online di 88 Pasar Saat Pandemi Corona
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya menggaet Gojek dan Grab dalam program belanja online di 88 pasar tradisional selama pandemi corona. Kedua decacorn ini akan menyediakan layanan logistik.
Dirut Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, kolaborasi itu sudah berlangsung selama tiga minggu. “Hanya pada pengiriman (barang belanja) saja," ujar Arief kepada Katadata.co.id, Kamis (2/4).
Layanan belanja online itu bisa diakses melalui situs web PD Pasar Jaya. Pada halaman utama, pilih 'Belanja Dari Rumah'. Pada artikel ini akan muncul informasi seputar alamat pasar, kontak atau nomor ponsel para pedagang pasar, dan bahan pokok apa saja yang dijual.
(Baca: Bantu Mitra Terdampak Corona, Grab Kucurkan Rp 161 M & Gojek Rp 100 M)
Pedagang dan penjual bisa melakukan proses tawar-menawar melalui telepon atau chat. "Lalu, fungsi pengantaran barang lewat ojek online dan disampaikan ke pembeli," ujar Arief.
Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita menilai, kemitraan itu akan berdampak positif bagi mitra pengemudi dan pelanggannya. "Saat ini, kami mengkaji lebih lanjut, bersama dengan pemerintah terkait hal ini," ujar dia kepada Katadata.co.id.
Perusahaan juga terus melakukan inovasi fitur-fitur layanan untuk membantu masyarakat mengakses kebutuhan sehari-hari. Fitur yang dikembangkan yakni yang terkait belanja online seperti GoMart dan GoShop.
(Baca: Beda Cara Gojek dan Grab Tekan Dampak Pandemi Corona Terhadap Mitra)
Hal senada disampaikan oleh Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi. Ia berharap, perusahaan dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam menghadirkan layanan GrabMart secara luas.
"Saat ini kami diskusi intensif dengan pihak terkait. Harapannya inisiatif ini dapat segera terlaksana," ujar Neneng kepada Katadata.co.id.
Grab melihat potensi yang besar di bisnis belanja online, khususnya yang menawarkan kebutuhan pokok di tengah pandemi corona. Karena itu, perusahaan berencana memperluas jangkauan layanan GrabMart.
Selain itu, perusahaan mengembangkan layanan-layanan baru di Grab. Hal ini bertujuan meningkatkan penghasilan mitra pengemudi di tengah pandemi.
(Baca: Pendapatan Pengemudi Taksi dan Ojek Online Anjlok 80% Akibat Corona)