Era New Normal: Belanja di Pasar via WhatsApp, LinkAja, Grab dan Gojek

Cindy Mutia Annur
26 Mei 2020, 17:05
Era New Normal: Belanja di Pasar via WhatsApp, LinkAja, Grab dan Gojek
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Ilustrasi, oedagang menimbang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020).

Aktivitas berbelanja mulai berubah karena pandemi corona. Memasuki fase ‘new normal’, masyarakat kini bisa berbelanja di pasar tradisional secara online melalui WhatsApp.

Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran LinkAja bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyediakan layanan belanja online di 18 pasar tradisional di Jakarta. "Pada setiap sektor, terdapat mitra pasar LinkAja yang dapat dihubungi melalui WhatsApp," ujar Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja dalam siaran pers, Selasa (26/5).

Pasar tradisional yang menyediakan belanja online  dibagi dalam tiga sektor. Pertama, terdiri dari Pasar Senen, Pasar Kue Senen, Pasar Jaya Gondangdia, Pasar Cempaka Sari, Pasar Poncol Jaya.

(Baca: Pada 2025 Mayoritas Nasabah akan Memilih Layanan Perbankan Digital)

Sektor dua terdiri dari Pasar Kebayoran Baru, Pasar Mayestik, Pasar Santa, Pasar Blok A, Pasar Jaya Cidodol, Pasar Cipulir, dan Pasar Buah Barito. Terakhir yakni Pasar Muara Karang, Pasar PIK, Pasar Kamal, Pasar Rawa Gabus, Pasar Lima Lima, dan Pasar Muara Angke.

Untuk berbelanja di pasar sektor satu, pengguna dapat menghubungi Jonathan F Sitorus dengan nomor WhatsApp 082111754672. Lalu Idrus Jamalullai dengan nomor 081319467900 untuk sektor dua. Terakhir, bisa memesan melalui 081387206972 atas nama Angga Darma Putra.

Haryati mengatakan, pedagang di pasar tradisional rentan terkena dampak pandemi virus corona. "Kami harap inisiatif yang didukung oleh Kementerian Kominfo ini dapat meringankan beban kita semua dalam menghadapi berbagai tantangan sehari-hari di era pandemi Covid-19 ini," ujar Haryati.

(Baca: Susul Apple dan Google, WhatsApp Luncurkan Layanan Kredit)

Kepala Subdirektorat Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi dan Perdagangan, Kementerian Kominfo Sumarno mengatakan, omzet warung, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) turun drastis akibat pandemi virus corona. Utamanya, setelah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dengan layanan belanja online dari LinkAja, ia berharap transaksi di warung dan pedagang di pasar bisa meningkat. Caranya, pengguna dapat menghubungi nomor telepon Mitra Pasar LinkAja yang terdekat dengan area tempat tinggal.

Lalu, memberi tahu daftar produk yang akan dibeli. Mitra pasar LinkAja akan memberikan total nominal harga yang harus dibayarkan dan mengirimkan kode Quick Response (QR Code). (Baca: Gojek dan Grab Layani Belanja Online di 88 Pasar Saat Pandemi Corona)

Dengan begitu, pengguna bisa memindai kode QR tersebut melalui aplikasi LinkAja. Setelah transaksi berhasil, barang dikirimkan ke tempat pelanggan.

Saat ini, layanan pembayaran LinkAja dapat digunakan di lebih dari 400 ribu merchant di seluruh Indonesia, 380 e-commerce, 451 pasar tradisional, dan 189 partner donasi digital. LinkAja memang sudah merambah pasar tradisional sejak pertengahan 2017.

Kala itu, LinkAja hadir di pasar tradisional dengan nama TCash. Pada tahun lalu, TCash melebur dengan platform pembayaran besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya dan menjadi LinkAja.

Selain LinkAja, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya menggaet Gojek dan Grab dalam program belanja online di 88 pasar tradisional selama pandemi corona. Kedua decacorn ini akan menyediakan layanan logistik.

(Baca: TaniHub, Wahyoo dan Tukangsayur Dukung Penyaluran Bantuan Lewat Warung)

Dirut Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, kolaborasi itu sudah berlangsung selama tiga minggu. “Hanya pada pengiriman (barang belanja) saja," ujar Arief kepada Katadata.co.id, April lalu (2/4).

Layanan belanja online itu bisa diakses melalui situs web PD Pasar Jaya. Pada halaman utama, pilih 'Belanja Dari Rumah'. Pada artikel ini akan muncul informasi seputar alamat pasar, kontak atau nomor ponsel para pedagang pasar, dan bahan pokok apa saja yang dijual.

Pedagang dan penjual bisa melakukan proses tawar-menawar melalui telepon atau chat seperti WhatsApp. "Lalu, fungsi pengantaran barang lewat ojek online dan disampaikan ke pembeli," ujar Arief.

Sebagai informasi, GoPay, OVO hingga DANA juga telah menghiasi mal hingga pasar tradisional. Perusahaan fintech pembayaran pun bersaing memberikan penawaran paling menarik untuk menggaet konsumen.

(Baca: TaniHub dan HappyFresh Banjir Pesanan Imbas Pandemi Virus Corona)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...