Bursa Saham Global Menghijau Meski Hubungan AS-Tiongkok Kian Panas

Happy Fajrian
2 Juni 2020, 07:15
bursa saham global, bursa saham, amerika serikat, tiongkok,
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/AWW/dj
Pialang menggunakan masker saat bekerja, di hari pertama perdagangan langsung sejak penutupan akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19) di lantai bursa Bursa Saham New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat, Selasa (26/5/2020).

Bursa saham global kompak mengakhiri perdagangan Senin (1/6) waktu setempat, meskipun dipengaruhi sejumlah sentimen negatif seperti memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terkait status Hong Kong, serta kerusuhan di negeri Paman Sam.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok kian panas setelah Presiden Donald Trump mencabut status khusus Hong Kong sebagai aksi balasan terhadap Negeri Panda yang berniat menerapkan undang-undang (UU) keamanan nasional baru di kota yang menjadi salah satu pusat keuangan global tersebut.

Advertisement

Dengan demikian Hong Kong akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan Tiongkok terkait kebijakan perdagangan internasional AS. Tiongkok pun membalas tindakan AS tersebut dengan menginstruksikan BUMN-nya untuk menahan impor kedelai dan daging babi dari AS.

“Kinerja pasar dipengaruhi retorika Trump melawan Tiongkok dan hambatan perdagangan terhadap Hong Kong bisa lebih buruk dari yang telah terjadi,” kata analis dari Raymond James Wealth Manager, Chris Bailey, seperti dikutip Reuters, Selasa (2/6).

(Baca: Wall Street dan Bursa Global yang Terkerek Harapan atas New Normal)

Bursa saham di Wall Street menutup perdagangan Selasa dini hari tadi, atau Senin sore waktu AS, dengan positif. Padahal di seluruh penjuru AS terjadi aksi massa membela warga kulit hitam George Floyd yang tewas ketika ditangkap oleh polisi di Minnesotta.

Indeks Dow Jones naik 0,36%, S&P 500 0,38%, dan Nasdaq 0,66%. Sedangkan indeks FTSE 100 Inggris melesat 1,48%. Sementara itu bursa saham Asia naik signifikan pada Senin sore, dipimpin indeks Hang Seng Hong Kong yang melesat 3,36%.

Menyusul di belakang Hangseng yakni indeks Shanghai Tiongkok dengan kenaikan 2,21%, Kospi Korea Selatan 1,75%, Straits Times Singapura 1,6%, serta Nikkei 225 Jepang naik 0,84%. Sejumlah bursa saham di Asia Tenggara juga naik signifikan seperti KLSE Malaysia 2,24% serta SET Thailand 0,71%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement