Belum Ada Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Kembali Melemah
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis (11/6) diprediksi kembali melemah. Pada perdagangan sehari sebelumnya, Rabu (10/6), indeks ditutup anjlok 2,3% di level 4.920,68 akibat aksi profit taking investor.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan karena investor mulai khawatir upaya pemulihan ekonomi terhambat pandemi virus corona atau Covid-19. Pasalnya, data kasus positif Covid-19 justru naik setelah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Selain itu, perdagangan juga masih minim sentimen, sehingga IHSG masih berada dalam tren pelemahan saat ini," kata Dennies, dalam risetnya, dikutip Kamis (11/6).
Ia memprediksi support pertama IHSG berada di level 4.863, dan support kedua berada di level 4.805. Sementara, untuk resistance pertama diproyeksi berada di level 5.006, dan resistance kedua indeks diprediksi di level 5.093.
Beberapa saham yang dapat dicermati oleh investor pada perdagangan hari ini antara lain, PT Wijaya Karya Rbk (WIKA), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Pendapat senada juga diungkapkan oleh Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama. Menurutnya, dari sisi teknikal pergerakan IHSG menunjukkan sinyal pelemahan.
Ia menilai, indikator moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, indikator stochastic dan relative strength index (RSI) bergerak menuju ke area netral.
(Baca: Investor Profit Taking Karena Pasar Minim Sentimen, IHSG Anjlok 2,3%)