Dorong Efisiensi, Kementerian BUMN Bentuk Klaster Industri Manufaktur

Image title
7 Januari 2020, 14:48
Tingkatkan Efisiensi, Kementerian BUMN Bentuk Klaster Industri Manufaktur
Katadata
Ilustrasi, Gedung Kementerian BUMN di Kawasan Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Senin, (17/11/2014).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengelompokkan industri manufaktur. Klaster itu terdiri dari PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra (BBI), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), PT Inka, serta PT Industri Kapal Indonesia (IKI).

Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno menjelaskan, pembentukan klaster industri itu bertujuan mengembangkan bisnis dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, konsolidasi itu dinilai dapat menyehatkan perusahaan.

"Ini terkait skala bisnis, efesiensi, saling tukar orang, chains of technology-nya juga lebih cepat. Enam perusahaan itu memproduksi kapal, turbin, dan alat berat," Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/1).

(Baca: Manufaktur & Pertambangan Lesu, Penerimaan Pajak 2019 Kurang Rp 245 T )

Menurut dia, langkah itu juga akan mempercepat pembangunan kilang Pertamina dan pembangkit milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini menjadi perioritas Kementerian BUMN. Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan kelompok industri manufaktur terbentuk tahun ini.

Barata Indonesia ditunjuk sebagai koordinator klaster. Lalu, ada beberapa tahapan dalam mengelompokkan industri manufaktur. Pada awalnya yakni mengonsolidasikan operasi antarperusahaan.

Konsolidasi dilakukan keenam perusahaan yang memiliki bisnis di 17 lokasi, dari Sabang sampai Ambon tersebut. "Yang utama sekarang itu dukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan pembangkit PLN. Tahun ini harus bisa (pembentukan klaster manufaktur," ujarnya.

(Baca: Manufaktur Lesu, BI Sebut Industri Otomotif Bisa Jadi Andalan)

Pada era Menteri BUMN Rini Soemarno, kementerian juga membentuk klaster National Shipbuilding dan Heavy Industry (NHSI) yang bergerak di bidang galangan kapal. Galangan kapal itu menyuplai kebutuhan kapal tanker Pertamina.

Perusahaan yang masuk dalam NHSI yakni PT PAL Indonesia, DKB, PT Dok dan Perkapalan Surbaya, PT IKI, Barata Indonesia, dan BBI. Namun, NHSI diganti menjadi klaster industri manufaktur. Alasannya, PAL masuk dalam industri pertahanan.

(Baca: Banyak Pabrik Tutup, Industri Otomotif Sasar Pasar Ekspor Australia)

Reporter: Fariha Sulmaihati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...