Raup Rp 18 T dari Permata, Astra Buat Strategi Baru di Sektor Keuangan

Image title
14 Desember 2019, 10:30
astra international, bank permata, bangkok bank akuisisi bank permata,
Arief Kamaludin | Katadata
Astra International berencana memperkuat bisnisnya di sektor jasa keuangan setelah melepas Bank Permata ke Bangkok Bank.

Pertumbuhan bisnis Astra di sektor jasa keuangan didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang dibarengi dengan pemulihan kredit bermasalah. Kontribusi laba bersih dari Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS), misalnya, pada triwulan III tahun ini naik 31% menjadi Rp 1,1 triliun berkat turunnya pembiayaan bermasalah.

Kemudian, kontribusi laba bersih dari FIF juga naik 8% menjadi Rp 1,9 triliun. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sepeda motor.

(Baca: Bangkok Bank dan Sumitomo Bersaing Akuisisi 90% Saham Bank Permata)

Kemudian laba bersih yang disumbang oleh unit usaha pembiayaan alat berat, melalui Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF), naik 27% menjadi Rp 76 miliar. Hal ini seiring dengan penurunan biaya provisi.

Sedangkan dari bisnis asuransinya, Asuransi Astra Buana berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 6% menjadi Rp 809 miliar. Kenaikan laba ini terutama ditopang oleh peningkatan hasil investasi.

Namun, Bank Permata lah yang berhasil menunjukkan pertumbuhan laba bersih tertinggi, meski bukan penyokong utama laba bersih bisnis jasa keuangan Astra. Laba bersih Bank Permata pada triwulan III 2019 melejit 121,1% menjadi Rp 1,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 494,15 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang diunggah dalam keterbukaan informasi, salah satu penopang kenaikan laba bersih perusahaan yaitu naiknya pendapatan bunga bersih menjadi Rp 4,28 triliun, naik 2,78% secara tahunan dari Rp 4,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Walaupun beberapa tahun sebelumnya Bank Permata sempat terbelit kredit bermasalah atau non performing loan yang sangat tinggi hingga perusahaan merugi hingga Rp 6,5 triliun pada 2016. Perkembangan kinerja Bank Permata dapat dilihat melalui databoks berikut ini.

Seperti diketahui, Bangkok Bank Public Limited Company bakal mengambil alih 89,12% saham Bank Permata. Nilai akuisisi tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 37,43 triliun. Bangkok Bank saat ini telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered Bank dan Astra yang masing-masing memegang saham Bank Permata sebesar 44,56%.

(Baca: Kredivo Gandeng Bank Permata Salurkan Lini Kredit Rp 1 Triliun)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...