Ditopang Bisnis Peternakan, Pendapatan Berdikari Tumbuh 10 Kali Lipat
(Baca: Realisasi Minim, Kementan Akan Evaluasi Kewajiban Impor Sapi Indukan)
Selain itu, Berdikari juga mendapat penugasan impor daging kerbau dari India sebanyak 20 ribu ton serta impor sapi indukan untuk Kementerian Pertanian sebanyak 1.430 ekor. “Sapi impor ini sudah mulai didistribusikan ke kelompok ternak di beberapa provinsi di Sumatera” ujarnya.
Adapun pada 2019, Berdikari menargetkan penjualan sebesar Rp 429 miliar dengan laba sebesar Rp 27 miliar. Guna mencapai target tersebutm perusahaan akan fokus pada bisnis peternakan ayam secara terintegrasi untuk GPS dan PS, memilih mitra strategis yang tepat dan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Berdikari juga mendorong perusahaan yang bergerak di bidang logistik untuk mendukung kegiatan distribusi dan rantai suplai bisnis peternakan, memberikan harga yang bersaing, dan meningkatkan jasa untuk konsumen. Dia pun menyatakan akan berfokus pada peningkatan nilai tambah pada mata rantai bisnis turunan, termasuk sektor pakan, makanan olahan, sampai sektor hotel-restoran-katering.
Sektor peternakan ayam akan terus diperkuat di sisi hulu serta penataan kandang peternakan sapi berbasis kemitraan dengan peternak rakyat. Perseroan juga siap bersinergi dengan pihak pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan asosiasi pengusaha lokal, melakukan pemetaan potensi lahan dan membuat strategi yang baik untuk meyakinkan investor.
”Kami juga terus melakukan konsolidasi penataan anak perusahaan agar sesuai dengan fokus bisnis Berdikari melalui divestasi ataupun perubahan bisnis modelnya,” kata Eko.