Harga Sawit Anjlok, Pengusaha Sulit Ajukan Kredit Bank
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menyatakan pelemahan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia berpotensi menyebabkan pengusaha menahan ekspansi maupun menunda pengajuan kredit ke perbankan. Dengan harga minyak kelapa sawit dinilai kurang mendukung pengembangan bisnis industri sawit saat ini.
"Perusahaan mungkin saat ini akan menahan dan tidak akan mengajukan dulu (pinjaman)," kata Wakil Ketua Bidang Perdagangan Gapki Togar Sitanggang di Jakarta, Kamis (29/11).
Di samping itu, pengusaha juga pesimistis pengajuan kreditnya akan dikabulkan pihak perbankan karena dengan pelemahan harga komoditas saat ini dinilai memiliki sejumlah resiko. Namun, dia mengaku hingga saat ini belum mendengar laporan soal penolakan kredit usaha tersebut.
(Baca: Harga CPO Anjlok, BCA Tidak Berani Salurkan Kredit ke Debitor Baru)
Menurutnya, pihak yang paling terdampak rendahnya harga CPO terkait permodalan dari perbankan adalah petani sawit karena ada kemungkinan resiko gagal bayar kredit. "Ini salah satu perhatian utama, karena harganya anjlok dalam waktu yang terlalu lama," ujarnya.
Kondisi pelemahan komoditas ini juga kemungkinan menyebabkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan kepada petani tak bisa tersalurkan.