14 Tempat Wisata di Jogja, dari Wisata Budaya hingga Alam

Image title
27 September 2021, 17:20
Puncak Suroloyo merupakan salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik
Fahmi Widayat/dinpar.kulonprogokab.go.id
Puncak Suroloyo merupakan salah satu tempat wisata di Jogja yang menarik

Terdapat ruang pamer yang berada di lantai pertama dan bangunan berlantai dua yang ada di sebelah barat digunakan untuk ruang perkantoran. Dari buku Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Museum Sonobudoyo didirikan di atas tanah seluas 7.867 m2.

Bangunan museum direncanakan oleh lr. Th. Karsten serta pengawas dan penasehat lr. J.L. Moens. Pembangunan museum ini dilakukan secara bertahap, dimulai pada tahun 1934 masehi berupa bangunan pendopo kecil.

Koleksi Museum Sonobudoyo saat ini memiliki sekitar lebih 43.263 buah benda sejarah, terdiri dari koleksi prasejarah (alat batu, area replika tengkorak dan tulang manusia purba, dll), wayang, batik dan perlengkapan untuk membatik, gamelan, perlengkapan tradisional Jawa, keris, topeng, dan masih banyak lagi.

8. Dalem Kaneman

Dalem Kaneman adalah tempat kediaman GKR Anom Adibrata, kakak perempuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bangunan ini menghadap ke selatan dan terdiri dari bangunan pendapa, pringgitan, dan rumah induk.

Pada bagian kanan dan kiri bangunan induk terdapat tembok sebagai penyekat/seketheng. Dalem ini dikelilingi pagar dengan dua pintu masuk berbentuk kori atau regol gapura paduraksa. Bangunan ini ditetapkan sebagai cagar budaya dengan Per.Men Budpar RI No. PM.89/PW.007/MKP/2011.

9. Situs Ratu Boko

PROGRAM CHS SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN SEKTOR PARIWISATA
PROGRAM CHS SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN SEKTOR PARIWISATA (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.)

Situs Ratu Boko terletak sekitar 3 km ke arah selatan dari Candi Prambanan atau sekitar 19 km ke arah selatan dari kota Yogyakarta. Wisata budaya dan sejarah ini terletak di atas sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 195,97 m di atas permukaan laut.

Dari keterangan dalam situs PT Taman Wisata Candi Borobudur, Ratu Boko bukan candi, melainkan peninggalan keraton. Di sekitarnya terdapat beberapa candi antara lain di sisi timur terdapat Candi Dawangsari, Candi Barong, dan Candi Ijo, di sisi selatan terdapat Candi Banyunibo, dan di sisi barat terdapat Situs Watugudig.

Merujuk pada laman Balai Pelestarian Cagar Budaya, riwayat pendirian dan penggunaan bangunan di kawasan Ratu Boko dapat diketahui dari isi sejumlah prasasti yang telah ditemukan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Teguh Asmar dan Bennet Bronson, Situs Ratu Boko merupakan pemukiman yang pernah dimanfaatkan dalam beberapa fase yaitu:

  • Fase I, Situs Ratu Boko merupakan pemukiman tetap yang dihuni antara tahun 600-825 M. Pada akhir fase ini diperkirakan sezaman dengan prasasti Abhayagiriwihara yang berangka tahun 792 M.
  • Fase II, Situs Ratu Boko dihuni antara tahun 775/825 M-1025/1050 M. Pada fase ini diperkirakan lokasi ini dihuni oleh penganut Siwaistis.
  • Fase III, Situs Ratu Boko dihuni 1025/1050 M-1250/1400 M. Di situs ini penduduk sudah ada yang memiliki porselin-porselin Cina.
  • Fase IV diperkirakan sekitar 1250/1400-1850 merupakan lokasi yang tidak berpenghuni.

10. Tebing Breksi

Wisata Tebing Breksi di Yogyakarta memiliki tampilan yang cukup unik. Wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Corak indah dari bebatuan dan tebing memiliki daya tarik tersendiri. Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi ini merupakan tempat penambangan batu alam.

Pemandangan dari puncak Tebing Breksi sangat indah. Dari puncaknya, pengunjung dapat melihat lanskap Candi Prambanan, Candi Barong, Candi Sojiwan, Gunung Merapi, Kota Yogyakarta dengan latar langit yang megah dan semakin indah ketika petang menjelang.

Rute menuju Tebing Breksi tidak sulit. Lokasinya masih berada dalam satu kawasan dengan Candi Ijo. Wisatawan cukup mengikuti rute menuju Candi Ijo melalui Pasar Prambanan ke kanan menuju Piyungan.

11. Desa Wisata Pentingsari

Desa Wisata Pentingsari merupakan wisata yang terletak di bawah kaki gunung Merapi. Pentingsari adalah sebuah dusun yang ditetapkan sebagai desa wisata sejak tahun 2008.

Desa Wisata Pentingsari yang menjadi salah satu dari 16 Desa Wisata se-Indonesia yang menerima Sertifikat dan Penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2 Maret 2021.

Luas desa ini mencapai 103 hektare. Wisatawan dapat menikmati alam, sambil belajar seni budaya dan kreativitas, seperti menaiki mobil jeep ke Gunung Merapi, menyusuri sungai berbatu di Kali Kuning, belajar memainkan alat musik gamelan, membuat kreasi wayang dari rumput, membatik, menari, membuat kopi tradisional yaitu robusta hingga bercocok tanam.

12. Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah gunung yang sudah tidak aktif. Gunung ini termasuk dalam gugusan Geopark Gunungsewu yang meliputi Kebun BUah dan Embung yang indah. Lokasi wisata ini terletak di Desa Nglanggeran, Gunungkidul, sekitar 30 km dari kota Yogyakarta.

Dilansir dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Gunung Api Purba Nglanggeran  juga memiliki cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang.

Nama ‘Nglanggeran’ berasal dari kata ‘nglanggar’ yang artinya melanggar. Menurut cerita rakyat, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen.

Akan tetapi, ada beberapa warga desa yang melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang milik dalang. Ia murka dan mengutuk warga desa yang merusak menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.

13. Gumuk Pasir

Gumuk Pasir terbentuk dari material Gunung Merapi yang mengalami perpindahan melalui sungai Opak dan Sungai Progo hingga sampai ke pantai. Material tersebut kemudian mengering dan terbawa angin lalu terbang ke daratan sehingga menjadi Gumuk Pasir.

Wisata ini merupakan wujud fenomena alam yang cukup langka. Pengunjung ramai datang untuk mengambil foto, terutama foto prewedding. Suasana Gumuk Pasir seakan membawa wisatawan ke Timur Tengah.

14. Puncak Suroloyo

Puncak Suroloyo adalah puncak tertinggi dari gunung Menoreh. Dari ketinggian sekitar 1.019 meter di atas permukaan laut, wisatawan dapat terpesona dengan keindahan alam yang membentang.

Dari puncak, pengunjung juga dapat melihat Candi Borobudur yang dikelilingi empat gunung, yaitu Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Merapi. Pemandangan tersebut merupakan objek favorit bagi para fotografer.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...