10 Tempat Wisata Surabaya yang Menarik dan Edukatif
Sebagai ibu kota Jawa Timur, Surabaya menjadi sentra bisnis dan industri. Berbagai mal dan perkantoran banyak ditemukan di kota ini. Surabaya juga menjadi saksi sejarah pertempuran melawan penjajah sehingga kota ini mendapat julukan Kota Pahlawan.
Seiring berjalannya waktu, Surabaya berkembang menjadi kota tujuan wisata yang menarik. Wisata Surabaya dapat dinikmati dari segi alam, budaya, sejarah, kuliner, dan sebagainya. Di balik megahnya pusat perbelanjaan dan perkantoran, terdapat wisata alam dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
Berikut rekomendasi tempat wisata di Surabaya yang dapat Anda kunjungi:
1. Surabaya North Quay
Surabaya North Quay adalah tempat bersantai untuk menikmati pemandangan pelabuhan. Waktu terbaik untuk datang ke sini adalah ketika matahari terbenam. Keindahan gurat lembayung yang menghiasi horizon cocok dijadikan objek foto.
Wisata Surabaya ini berada di sebuah gedung yang bernama Gapura Surya Nusantara milik Pelindo III. Lokasinya di Pelabuhan Tanjung Perak sehingga pengunjung dapat bersantai sambil melihat aktivitas pelabuhan dengan kapal-kapal yang menarik. Tiket masuk Surabaya North Quay dibanderol Rp10.000 per orang.
2. Danau Angsa Pakuwon City
Danau Angsa Pakuwon City terletak di Jl. Kalisari Darma Sel. III Blok H 3 Blok H-3 No.1, Kalisari, Kec. Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Danau ini dihiasi bunga teratai dengan para angsa yang berenang di sekitarnya.
Terdapat pilar-pilar megah berwarna putih yang mempercantik pemandangan. Pengunjung dapat berkeliling danau dan bersantai. Gerak angsa yang anggun juga cocok dijadikan objek foto.
3. Mini Agrowisata Surabaya
Mini Agrowisata Surabaya adalah kawasan hijau yang dikelola oleh Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sebagai tempat wisata. Luas tempatnya mencapai 6.000 meter persegi. Pengunjung dapat menikmati wisata edukatif di perkebunan khas perkotaan.
Terdapat berbagai macam tanaman, tumbuhan, dan sayuran yang dibudidayakan, seperti tabulampot, anggrek, dan tanaman hidroponik. Wisata ini cocok untuk anak-anak karena edukatif dan menyenangkan.
Mini Agrowisata Surabaya juga menghadirkan berbagai hewan jinak, seperti kelinci, ayam, dan ikan. Wisatawan dapat bermain bersama kelinci dan memberi makan wortel.
4. Hutan Kota Balas Klumprik
Kawasan hijau di Kota Surabaya kini dapat dinikmati melalui Hutan Kota Balas Klumprik. Wisata ini adalah bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan didirikan di atas lahan seluas 4,5 hektare dengan sekitar 6.000 tanaman.
Lokasi Hutan Kota Balas Klumprik berada di Jalan Balas Klumprik, Balas Klumprik, Kec. Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Tanaman di hutan kota ini didominasi oleh tanaman buah, seperti kedondong, srikaya, mangga, kelengkeng, dan jambu. Ada pula kolam untuk budidaya ikan lele, mujaer, nila, dan bandeng.
Masyarakat bisa berkunjung saat mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB. Sebagian lahan Hutan Kota Balas Klumprik dapat digunakan untuk berkemah dengan izin dari pengelola. Daya tarik unik dari wisata ini adalah tampilan pregolan, yaitu gerbang dengan bahan bambu.
Sejumlah bambu diikat dengan tali sabut kelapa dengan bentuk segiempat. Konstruksinya yang unik dapat menjadi spot foto yang menarik bagi para pengunjung.
5. Museum Sepuluh November dan Monumen Tugu Pahlawan
Museum Sepuluh November merupakan museum yang didirikan untuk mengenang keberanian masyarakat Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945 dan terletak di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Kota Surabaya.
Museum ini dibangun pada 10 November 1991 dan diresmikan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 19 Februari 2000. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya merupakan pemilik resmi museum sementara pengelolanya adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember.
Bangunan Museum Sepuluh November berada di sebelah Monumen Tugu Pahlawan yang telah ada jauh sebelum bangunan museum didirikan. Bangunan museum didesain di bawah tanah, sehingga hanya atapnya saja yang terlihat agar tidak mengganggu pemandangan Tugu Pahlawan.
Museum Sepuluh November menyimpan memori dan artefak dari perjuangan warga Surabaya yang heroik dalam pertempuran 10 November. Koleksi yang dipamerkan beragam, seperti foto-foto dokumentasi hingga senjata yang dipakai oleh rakyat Surabaya maupun senjata yang pernah dipakai pihak sekutu dan tentara Jepang. Ada pula duplikat surat, pakaian seragam tentara, dan nukilan sejarah yang dilengkapi dengan suara asli.
6. Kebun Bibit Wonorejo
Ekowisata Kebun Bibit Wonorejo menyajikan beragam tanaman serta cara budidayanya. Tempat wisata ini terletak di Jalan Raya Wonorejo, Wonorejo, Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sebelum menjadi ekowisata, area ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Kemudian Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan sebagai tempat pembibitan dan budidaya berbagai tanaman.
Tujuannya untuk menyokong dan mendistribusikan kebutuhan taman-taman kota serta sebagai penghijauan Kota Surabaya. Beberapa fasilitas yang tersedia meliputi taman bermain, jalur lari, pendopo, area parkir, pos jaga, WiFi, area outbond, koleksi hewan, musholla, tempat berkemah, sentra kuliner, dan danau buatan.
7. Klenteng Hong Tiek Hian
Klenteng Hong Tiek Hian adalah tempat ibadah penganut ajaran Khong Hu Chu, Tao dan Budha (Tri Dharma). Tempat ini merupakan salah satu situs tua yang menjadi aset Kota Surabaya. Letaknya di Jalan Dukuh No.23, RW.05, Nyamplungan, Kec. Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Dinas Perpustakaan & Kearsipan Jawa Timur, bangunan klenteng dibangun oleh tentara Tartar pada zaman Kaisar Khu Bi Lai Khan pada abad XIII, yaitu pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Arsiteknya adalah diarsiteki oleh Kubilai Khan.
8. Monumen Kapal Selam
Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah bangunan bekas kapal selam yang digunakan sebagai museum dan terletak di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Kapal selam tersebut merupakan KRI Pasopati 410, yaitu salah satu kapal selam milik armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952.
Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda. Saat ini, pengunjung dapat menikmati interior kapal serta menonton film tentang proses peperangan yang terjadi di Laut Aru.
9. Hutan Bambu Keputih
Hutan Bambu Keputih terletak di Jalan Raya Marina Asri, Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Melansir dari situs web Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Hutan Bambu Keputih dulunya merupakan tempat pembuangan akhir (TPA).
Namun, Pemkot Surabaya memindahkan TPA tersebut ke daerah Benowo pada tahun 2000. Lahan kosong tersebut diubah menjadi ruang terbuka hijau sekaligus destinasi wisata. Kini, Hutan Bambu Keputih ramai dikunjungi para wisatawan.
Untuk menjaga kelestarian hutan bambu, Pemkot Surabaya membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertujuan untuk merawat dan menjaga kelestarian Hutan Bambu Keputih. Satgas tersebut terdiri dari 15 orang.
10. Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho terletak di Jalan Gading No. 2, Kota Surabaya dan memiliki arsitektur oriental yang melambangkan akulturasi budaya Jawa, Islam, dan Cina. Akulturasi tersebut dapat terlihat melalui kombinasi warna hijau, kuning, dan merah.
Nama Masjid Cheng Ho diambil dari nama Laksamana Cheng Ho, yakni seorang Laksamana dari Cina yang berlabuh di Jawa Timur. Bentuk Masjid Cheng Ho terinspirasi dari bangunan Niujie, sebuah masjid di Beijing yang dibangun pada 996 M.
Pembangunan Masjid Cheng Ho selesai pada 10 Maret 2002 dan dibuka untuk umum pada 13 Oktober 2002. Secara keseluruhan, masjid ini mampu menampung 200 jamaah. Bangunan masjid memiliki delapan sisi dan setiap nomor memiliki artinya sendiri menurut kepercayaan Islam dan Cina.
Itulah tempat wisata Surabaya yang dapat Anda kunjungi. Setiap tempat memiliki pesonanya sendiri dan menawarkan aktivitas yang menyenangkan dari hiruk-pikuk kehidupan kota.