Harga Acuan Anjlok, Ekspor Batu Bara Semester I Turun 4,98%

Image title
16 Juli 2019, 17:07
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).

Pada April HBA kembali tergelincir ke level US$ 88,85 per ton. Namun,  pada Mei 2019 HBA sempat naik tipis menjadi US$ 89,53 per ton. Adapun per Juni, HBA kembali merosot menjadi US$ 81,49 per ton dengan penurunan semakin tajam ke US$ 71,92 per Juli 2019.

Sementara itu, harga batu bara acuan Newcastle juga mengalami penurunan harga. Pada akhir 2018, harga batu bara dengan kalori tinggi  berada di kisaran US$ 100 dolar per ton, yang kemudian terus mengalami kontraksi sepanjang paruh pertama 2019. Hingga awal Juli, harga batubara acuan Newcastle berada di kisaran US$ 77 per ton.

(Baca: Indonesia dan Tiongkok Jalin Kerja Sama Perdagangan Batu Bara)

Analis Trimegah Sekuritas Sandro Sirait mengatakan penurunan harga batu bara Newcastle disebabkan oleh rendahnya permintaan dari negara dengan kebutuhan batu bara kalori tinggi seperti Korea dan Jepang. Kedua negara itu lebih memilih meningkatkan penggunaan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sebagai energi pembangkit listrik.

Harga LNG sejak awal tahun turun dari US$ 9 per Juta British Thermal Unit (mmbtu) menjadi US$ 4,5 mmbtu. Adapun konsumsi batu bara untuk kebutuhan pembangkit di Korea dan Jepang tercatat sekitar 40%, sedangkan 60% lainnya berasal dari LNG. "Permintaannya agak melemah, karena murahnya harga LNG," kata Sandro, kepada Katadata.co.id, Selasa (9/7).

Sedangkan, untuk permintaan batu bara dari Tiongkok cenderung stabil. Bahkan terjadi peningkatan 5% pada Mei 2019 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Demikian juga untuk batu bara Newcastle diproyeksikan beberapa bulan kedepan harganya sedikit membaik di kisaran US$ 88 per ton. " Kalau data impornya Tiongkok lima bulan terakhir masih strong, year on year lebih tinggi," kata dia.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...