Defisit Produksi Migas Diprediksi Akan Membesar di 2025-2050

Image title
19 Februari 2019, 21:49
Migas
Dok. Chevron

(Baca: Pertamina “Tukar Guling” Wilayah agar Temukan Cadangan Migas Raksasa)

Kemudian melakukan percepatan persetujuan rencana pengembangan dan rencana pengembangan lanjutan (PoD/PoFD) lapangan migas, secondary dan tertiary recovery project (EOR), dan pencarian migas di lapangan yang sudah tua. “Selain itu, perlu mendorong BUMN (perusahaan negara) migas atau perusahaan energi nasional untuk mencari sumber energi di luar Indonesia,” kata Nanang pada kesempatan yang sama.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar merasa optimistis defisit ini bisa ditutupi, dengan maraknya kegiatan eksplorasi dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa kontraktor migas sudah berkomitmen melakukan eksplorasi. Hal ini bisa terlihat dari dana komitmen kerja pasti sebesar US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 31,5 triliun dari kontrak-kontrak migas yang berjalan.Komitmen dana dari kontrak-kontrak dengan skema gross split jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya sebesar US$ 5 juta.

(Baca: SKK Migas Ungkap Temuan Cadangan Gas Besar di Blok Sakakemang)

Sebesar US$ 1,1 miliar dari komitmen kerja pasti tersebut adalah untuk kegiatan eksplorasi. “Ini dana yang bisa digunakan untuk eksplorasi 5-10 tahun ke depan. Dana ini kami harapkan terus bertambah,” ujar Arcandra. 

Produksi dan Konsumsi Minyak Nasional
Produksi dan Konsumsi Minyak Nasional (SKK Migas)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...