Pemerintah Ubah 2 Kontrak Migas Pakai Skema Gross Split

Image title
11 Februari 2019, 20:19
Migas
Dok. Chevron

Komitmen kerja untuk 3 tahun kedua masa eksplorasi adalah 1 corehole drilling, 5 Production Test, dan Pengeboran 4 Sumur. Kontraktor telah mengalokasikan dana dalam rekening bersama (Joint Account) sebesar US$ 300 ribu dan menyerahkan dana jaminan pelaksanaan sebesar US$ 330 ribu. 

Sementara untuk GMB Muralim, sisa Komitmen Pasti yang harus dilaksanakan berupa Pengeboran 1 Sumur Eksplorasi dan 1 New Production Test Well sebenarnya sudah dilaksanakan namun belum selesai. Perkiraan biaya penyelesaian tersebut sebesar US$ 300.000.

(Baca: Akusisi Hak Kelola Medco, NuEnergy Ingin Kuasai 100% Blok Muralim)

Adapun komitmen kerja untuk 3 tahun kedua masa eksplorasi adalah 1 corehole drilling, 5 Production Test, dan Pengeboran 4 Sumur. Kontraktor telah mengalokasikan dana dalam bentuk Joint Account sebesar US$ 300.000. dan menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar US$ 330 ribu.

Terkait perubahan skema kerja sama ini, Fraser Insitute menyebut gross split menjadi salah satu faktor yang membuat investasi migas di Indonesia tidak menarik. Ini merupakan hasil survei Fraser terhadap 256 pelaku industri migas global. Dari survei tersebut, Indonesia menempati posisi 71 dari 80 negara mengenai iklim investasi sektor energi. Di bawah Indonesia ada Bolivia, New South Wales, Ekuador, Irak, Libya, Victoria, Tasmania, Yaman dan Venezuela.  

(Baca: Fraser: Indonesia Termasuk 10 Negara Terendah Iklim Investasi Energi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...