Rugi Bumi Resources Januari-September Turun 2,7% dari Tahun Lalu

Image title
30 Oktober 2018, 21:46
industri-alat-berat-pertambangan.jpg
ilustrasi.

Dana itu digunakan untuk melunasi pinjaman Credit Suisse. Lalu, pembayaran tahap awal sebesar US$22 juta kepada PT Aneka Tambang untuk pembelian 20% saham ANTM di Dairi Prima Mineral.

Direktur/Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan penyelesaian divestasi 51% saham Dairi menandakan berhasilan merangkul mitra dengan kemampuan keuangan yang kuat untuk masa depan pengembangan proyek seng dan timah hitam. Apalagi, NFC akan menjadi kontraktor konstruksi (Engineering, Procurement, dan Construction/EPC) proyek ini.

“Kami juga menyampaikan laporan Neraca Keuangan Perusahaan yang cukup sehat dengan Rasio Pinjaman terhadap Modal (bersih) sebesar 0.06x dengan telah dilunasinya pinjaman dari Credit Suisse,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Selasa (30/10).

Chief Operating Officer Suseno Kramadibrata mengatakan tambahan kas itu bisa menjadi modal memulai pekerjaan konstruksi di CPM dan DPM. Harapannya, CPM sebesar 75 ribu ton bijih per tahun di semester kedua 2020. Lalu, naik menjadi 300.000 ton bijih per tahun di 2021 dan 600 ribu ton bijih per tahun di 2022.

(Baca: Jual Tambang Dairi ke Tiongkok, Anak Usaha Bakrie Raup Rp 2,9 Triliun)

Bumi Resources juga berencana memulai produksi di DPM tahun 2021 dengan besaran 250 ribu hingga 500 ribu ton bijih per tahun. “Produksi ini diharapkan dapat meningkat menjadi 500 ribu hingga satu juta ton bijih per tahun di 2022,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...