Jonan Prediksi Subsidi Energi Melonjak Hingga Akhir Tahun

Anggita Rezki Amelia
17 September 2018, 16:53
Jonan
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Kenaikan subsidi itu dengan memakai asumsi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sebesar US$ 70 per barel dan kurs Rp 13.973 per dolar Amerika Serikat (US$). Padahal, di APBN harga minyak Indonesia hanya US$ 48 per barel dan kurs Rp 13.400 per US$.

Jika mengacu laporan pemerintah tentang APBN 2018 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, realisasi belanja subsidi energi sepanjang semester I 2018 mencapai Rp 59,51 triliun. Sementara untuk perkiraan semester II tahun ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan memperkirakan subsidi energi mencapai  Rp 103,98 triliun.

(Baca: Harga Minyak Naik, Pemerintah Akan Tambah Subsidi Energi Rp 69 Triliun)

Meski subsidi bengkak, Jonan mengatakan peningkatan harga minyak juga membuat penerimaan dari sektor energi diperkirakan akan naik. Total penerimaan migas hingga akhir tahun diprediksi Rp199,7 triliun. Padahal di APBN 2018, targetnya hanya Rp 124,6 triliun. 

Dari Rp 199,7 triliun itu, sebesar Rp 55,4 triliun merupakan Pajak Penghasilan (PPh) migas dan Rp 144,3 triliun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Di APBN 2018, PPh targetnya Rp 38,1 triliun dan PNBP Rp 86,5 TRiliun. "Itu bukan karena lifting. Harga saja yang bantu jadi baik," ujar Jonan.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...