Pasokan Berlebih, Harga Minyak ICP Agustus Turun ke Bawah US$ 70

Anggita Rezki Amelia
5 September 2018, 19:11
Sumur Minyak
Chevron

“Faktor lainnya adalah peningkatan suplai minyak mentah dari negara negara OPEC. Berdasarkan Publikasi OPEC bulan Agustus 2018, sebesar 41 ribu barel per hari menjadi 32,323 juta barel per hari, yang berasal dari beberapa negara antara lain Kuwait, Nigeria, UEA dan Irak,” demikian laporan Tim Harga Minyak Indonesia dikutip Rabu (5/9).

Penyebab lainnya adalah peningkatan stok produk Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus 2018. Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA), bahan bakar naik sebesar 1,8 juta barel menjadi 232,8 juta barel. Sedangkan bahan bakar sejenis Solar (Distillate Fuel Oil) AS naik sebesar 5,8 juta barel menjadi 130 juta barel.

Kondisi ketegangan geopolitik dan krisis ekonomi juga mempengaruhi harga. Beberapa di antaranya adalah rencana penerapan sanksi untuk Iran oleh AS. AS menghimbau beberapa negara antara lain India, Tiongkok dan Jepang, untuk berhenti melakukan impor minyak mentah dari Iran. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan supply-demand minyak mentah Iran, dan membuat beberapa negara OPEC meningkatkan produksinya untuk menjaga kestabilan pasokan minyak mentah.

Kondisi lainnya adalah terganggunya perekonomian Turki. Ini diindikasikan dapat mempengaruhi negara-negara Eropa dan negara-negara berkembang lainnya.

Hal lainnya yang bisa meningkatkan harga adalah penerapan kebijakan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency) di beberapa negara antara lain Tiongkok, India dan Brazil. Mereka juga melakukan substitusi bahan bakar minyak dengan komoditas energi lainnya seperti listrik, gas dan biofuel. 

Tak hanya itu, menguatnya nilai mata uang Dollar AS juga menjadi sebab kenaikan harga minyak mentah internasional. Ini karena mendorong penurunan daya beli minyak mentah,

(Baca: 5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak Dunia)

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, masih berlanjutnya perang dagang antara AS dan Tiongkok yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia, sehingga mengakibatkan penurunan permintaan minyak mentah. Kedua, penurunan permintaan minyak mentah Jepang pada sektor transportasi dan industri, serta untuk pembangkit listrik, akibat penggunaan gas sebagai energi alternatif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...