Pertamina Ingin Pakai Karbon Dioksida Jambaran-Tiung Biru untuk EOR

Anggita Rezki Amelia
14 November 2017, 13:42
migas
Katadata

Di sisi lain, saat ini pemerintah juga tengah mengkaji teknologi dan metode EOR yang tepat  digunakan lapangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Menurut Arcandra, teknologi EOR ini memang harus dilakukan untuk lapangan yang sudah tua (brown field). “Namun tidak semua itu cocok. Kami harus mencari EOR mana yang cocok untuk Indonesia,” kata dia kepada Katadata, Selasa (2/10).

Saat ini memang ada beberapa teknologi EOR yang menjadi opsi diterapkan di Indonesia. Di antaranya adalah steam flooding, surfaktan dan chemical carbon dioxide (CO2).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial juga mendorong penerapan metode Enhanced Oil Recovery (EOR) di awal pengembangan suatu lapangan. Ini untuk mengurangi risiko yang ada, karena karakteristik lapangan di Indonesia berbeda. 

(Baca: Dirjen Migas Dorong Penerapan Metode EOR di Awal Pengembangan Lapangan)

Menurut Ego, dengan menerapkan EOR di awal, tekanan reservoir bisa tetap terjaga dan tidak turun. Selain itu juga bisa mendorong minyak ke sumur produksi. “Idealnya yang paling baik adalah menerapkan early EOR, seperti early water injection di lapangan-lapangan kawasan North Sea,” kata dia kepada Katadata, Rabu (4/10). 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...