Pemerintah Klaim Woodmac Akui Gross Split Bisa Untungkan Kontraktor

Arnold Sirait
11 Juli 2017, 19:38
Rig
Katadata

(Baca: Tak Mampu Pakai Gross Split, Pertamina Bisa Kembalikan Blok Migas)

Pada Maret 2017, konsultan independen ternama Wood Mackenzie mengeluarkan hasil risetnya yang bertajuk Indonesia's Gross Split PSC: Improved Efficiency at Risk of Lower Investment?. Riset itu menyebutkan skema kontrak tanpa cost recovery tidak menarik bagi investor.

Research Analyst Wood Mackenzie kawasan Asia Tenggara, Johan Utama mengatakan, kontraktor akan lebih sulit mendapatkan tingkat keekoonomian yang diinginkan dengan skema gross split. “Sehingga akan lebih sulit bagi kontraktor untuk menyetujui investasi,” kata dia kepada Katadata, Rabu (8/3). 

Keekonomian proyek migas dipengaruhi oleh besaran bagi hasil yang diterima oleh kontraktor dan negara. Selain itu, skema cost recovery. Dua faktor ini akan berdampak pada waktu pengembalian modal kontraktor. (Baca: Unggulkan Skema Gross Split, Jonan: Riset Woodmac Akan Direvisi)

Menurut Johan, jika menggunakan skema lama maka waktu yang dibutuhkan untuk balik modal menjadi lebih panjang. “Sehingga sulit mencapai keekonomian proyek (Net Present Value dan Internal Rate of Return) seperti di skema lama,” ujar dia.

(REVISI: Judul artikel ini sebelumnya adalah: "Kementerian ESDM: Wood Mackenzie Akui Gross Split Menguntungkan" . Perubahan judul bertujuan agar lebih mewakili permasalahannya dan pernyataan dari para narasumber. Selain itu, ada penambahan pernyataan dari pihak Wood Mackenzie pada paragraf ke-6 untuk menyeimbangkan perspektif artikel ini)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...