Proyek Jangkrik Berproduksi Lebih Cepat dari Jadwal

Arnold Sirait
15 Mei 2017, 20:59
Jangkrik
ENI

Kapasitas produksi dari FPU itu bisa mencapai 450 juta kaki kubik per hari (mmscfd) secara bertahap. Angka itu setara dengan 83.000 barel setara minyak per hari (boed). (Baca: Pemerintah Klaim Chevron Mau Pakai Fasilitas ENI untuk Proyek IDD)

Setelah diproses di FPU, gas akan dialirkan melalui pipa khusus sepanjang 79 kilometer (km) ke fasilitas penerima di darat (onshore receiving facility/ORF) melalui Sistem Transportasi Kalimantan Timur. Kemudian dialirkan untuk diolah di Kilang LNG Badak di Bontang. FPU dan ORF ini merupakan dua fasilitas yang baru dibangun Eni.

Gas yang dihasilkan dari Proyek Jangkrik akan memasok pasar domestik dan ekspor berupa gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Proyek ini diharapkan bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi Indonesia saat ini dan pembangunan ekonomi di masa depan.

Selain itu, FPU Jangkrik akan bisa menjadi penghubung atau hub bagi lapangan gas Merakes, yang lokasinya cukup dekat dengan fasilitas tersebut. Di Lapangan Merakes, Eni memiliki hak kelola sebesar 85 persen dan sisanya dipegang PT Pertamina (Persero). (Baca: Eni Harus Mengebor Satu Sumur Lagi di Lapangan Merakes)

Lapangan gas ini diperkirakan bisa mulai berproduksi dalam kurun waktu dua tahun ke depan. “Kami juga akan menggabungkan strategi eksplorasi dan model operasional dekat lapangan serta memaksimalkan pengembangan terintegrasi proyek-proyek kami di Indonesia,” ujar Claudio.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...