GE Menilai Geografis Indonesia Jadi Tantangan Pengembangan Energi

Ameidyo Daud Nasution
10 Mei 2017, 13:08
Migas
Dok. Chevron

Sejalan dengan pengembangan teknologi yang mutakhir ini, GE juga berkomitmen untuk tetap menggunakan produk dan jasa dalam negeri. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam bisnis GE sudah mencapai 25 persen. Melalui kerja sama dengan mitra lokal, GE membuka peluang untuk meningkatkan penggunaan TKDN. "Bisa saja bertambah jadi 60 persen," katanya.

(Baca: Pertamina Siap Gandeng GE Bangun Kilang Gas Mini)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi komitmen GE. Pemerintah berharap banyak perusahaan yang menambah modalnya di sektor migas dalam negeri. Dia ingin pembangunan infrastruktur migas melibatkan pihak swasta, sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bahkan, Jonan melarang penggunaan anggaran negara untuk membangun proyek kilang mini. Alasannya, uang negara lebih baik dipakai untuk pembangunan infrastruktur lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat bawah, seperti jaringan gas bumi (jargas). Jika dana itu digunakan membangun jargas, akan membuat masyarakat lebih hemat 50 persen dibandingkan membeli elpiji tiga kilogram (kg).

"Saya sudah bilang APBN tidak boleh untuk kilang mini, berikan ke operator saja. APBN digunakan membangun sesuatu yang dibutuhkan masyarakat paling bawah," kata Jonan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...