Penggunaan Bahan Bakar Gas Minim karena Masalah Infrastruktur

Anggita Rezki Amelia
14 Maret 2017, 14:45
SPBG KATADATA | Agung Samosir
SPBG KATADATA | Agung Samosir

Sayangnya Jonan belum mau berkomentar terkait kewajiban pemakaian dispenser gas apakah diterapkan untuk seluruh SPBU termasuk swasta atau hanya SPBU yang dijalankan Pertamina dan PGN.  Yang jelas, saat ini ada sekitar 5.000 SPBU yang tersebar di Indonesia. Targetnya satu sampai dua tahun sudah terpasang semua.

Kendala lainnya penerapan konversi BBM ke BBG adalah penyebaran konverter kit yang belum masif. Di sisi lain, industri otomotif juga belum membuat kendaraan dengan spesifikasi bahan bakar ganda, yang bisa menggunakan BBM atau BBG. (Baca: Jokowi Terbitkan Perpres Percepat Konversi BBM ke Gas)

Namun, menurut Jonan, industri otomotif juga terkendala dengan minimnya SPBG. Hal ini diketahui, dari hasil diskusi dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Astra Internasional  dan juga Kementerian ESDM yang saat itu dipimpin Sudirman Said.

Dalam diskusi yang berlangsung dua tahun lalu itu, Jonan masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan.''Gaikindo bilang kalau ada pompa gasnya, kita (Gaikindo) apa push (pakai gas),'' kata Jonan.

Selain infrastruktur, agar bisa menarik konsumen menggunakan BBG, harganya harus lebih murah dibandingkan BBM. Saat ini harga rata-rata gas terkompresi (CNG) berkisar Rp 3.100 liter setara premium (LSP) berdasarkan keputusan pemerintah.

Sedangkan BBM Premium di Jawa Rp 6.450 per liter. ''Kalau tidak lebih murah dari BBM, animo BBG pasti kecil,'' kata Jonan. Apalagi  Apalagi biaya konverter kit hingga pemasangannya berkisar Rp 30 juta untuk tiap kendaraan. 

(Baca: Tak Ekonomis, Pengusaha SPBG Minta Kenaikan Harga Jual CNG)

President Asia Pasific Natural Gas Vehiles Association (ANGVA)  Denny Praditya juga meminta agar  pemerintah menerbitkan regulasi yang menarik membangun infrastruktur gas secara masif. Sebab ada empat hal yang menjadi kendala dalam program konversi gas, yakni infrastruktur, harga, kepastian suplai, dan teknologi.

Selain itu sosialisasi ke masyarakat dan pemangku kepentingan perlu dilakukan. Alasannya masih ada masyarakat yang belum paham bahwa gas ramah lingkungan. ''Kami harus edukasi ke publik bahwa gas itu aman, ramah lingkungan dan efisien,''' kata Denny.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...