Meski Realisasi Rendah, Jokowi Enggan Revisi Target Listrik 35 GW

Safrezi Fitra
6 Januari 2017, 09:20
Jokowi Kalla
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dalam Presiden dan Wakil Presiden telah menetapkan dalam RUEN target penyediaan listrik hingga 2019 tetap sebessar 35 GW. Namun, pemerintah mengakui bahwa target ini memang sulit dicapai.

“Dalam perhitungannya baik oleh PLN atau Menteri ESDM, kurang lebih bisa dicapai 20-22 GW. Tetapi Presiden menetapkan untuk proyek 35 GW targetnya tetap,” ujarnya.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, jika mengacu pada pertumbuhan ekonomi 5-6 persen, maka kebutuhan listriknya paling sedikit 19,6 GW. Namun, bukan berarti hal ini target program listrik 35 GW direvisi.

Dalam draf RUEN yang telah disepakati pada sidang DEN kemarin, targetnya pasokan listrik yang harus yang harus terpenuhi pada 2025 mencapai 114 GW. Ini termasuk juga target 35 GW yang harus dikerjakan hingga 2019.

Jonan merinci dari target 114 GW, pembangkit listrik yang dibangun hingga 2014 mencapai 51 GW. Kemudian program 35 GW hingga 2019 dan program FTP (fast track program) 2 sebesar 7 GW. Dengan begitu, kekurangannya hanya tinggal 21 GW yang perlu dibangun hingga 2025.

“Memang tidak direvisi, jadi jalan terus. 19 GW itu kebutuhan minimal, 35 GW tetap jalan,” ujarnya. (Baca: Proyek Listrik 35 GW Dipangkas, Target Rasio Elektrifikasi Tetap)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...