PLN Akan Akuisisi 50 Persen Saham Pertamina Geothermal

Anggita Rezki Amelia
10 Agustus 2016, 16:54
PLN
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Sofyan mengatakan Menteri Rini mempunyai target akan proses akuisisi selesai tahun ini. Di sisi lain, PLN juga sedang mencari pendanaan untuk akuisisi. “Ada obligasi dan pinjaman. Kan kami punya kesempatan cari pinjaman masih besar,” kata dia.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan saat ini proses akuisisi masih dalam tahap uji tuntas. “Kalau Pertamina itu tujuannya adalah bagaimana PGE bisa berkembang,” kata dia.

Menurut Dwi, dengan akuisisi tersebut diharapkan dapat menangkap potensi dari panas bumi sebesar 28.000 megawatt. Saat ini PGE hanya menggarap 450 MW. Dalam tiga tahun atau empat tahun ke depan diharapkan bisa menjadi 1.000 megawatt.

Dalam beberapa kesempatan PLN dan Pertamina memang sempat berbeda pandangan mengenai harga panas bumi. Salah satunya adalah harga uap untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 1, 2, dan 3 Kamojang, Garut, Jawa Barat. (Baca: Ribut Pertamina-PLN, Pembangkit Panas Bumi Kamojang Terganggu).

PLN menganggap harga uap yang ditawarkan Pertamina terlalu mahal. Semestinya menurut PLN harga uap di Kamojang sekitar Rp 535 per kwh atau sebesar US$ 4 sen. Namun Pertamina menawarkan harga yang lebih tinggi dari angka tersebut. Apalagi jangka waktu yang diberikan Pertamina hanya lima tahun. Akhirnya kesepakatan tercapai setelah kedua badan usaha mlik negara (BUMN) tersebut ditegur Menteri BUMN Rini Soemarno

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...