Pembangkit Kedua Program 35 GW Resmi Beroperasi

Miftah Ardhian
1 Agustus 2016, 10:56
Pembangkit Listrik
Arief Kamaludin|KATADATA

MPP di Lombok ini menjadi salah satu program strategis PLN yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015 – 2024. PLN mengklaim, ini merupakan upaya yang terus dilakukannya untuk mewujudkan ratio elektrifikasi hingga 100 persen di Lombok pada 2020.

Pengoperasian MPP Lombok sesuai dengan janji PLN kepada Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembangunan pembangkit tersebut pada Juni lalu. Jokowi memberikan target MPP ini harus selesai pengerjaannya pada bulan ini. (Baca: Bangun Pembangkit Listrik di Indonesia Timur Butuh Rp 152 Triliun)

Selain itu, pembangkit ini juga menggunakan sumber energi dari gas alam. Sehingga bisa menghemat pengeluaran biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit PLN hingga Rp 26 miliar per tahun.

Sebagai informasi, sistem kelistrikan di Wilayah NTB terdiri dari 3 sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Lombok merupakan sistem terbesar dengan beban puncak mencapai sekitar 212 MW dengan daya mampu pasok sekitar 219 MW per Juni 2016. Dengan tambahan 50 MW dari MPP Lombok, akan menambah kemampuan daya pasok sistem Lombok menjadi 262 MW.

(Baca: Jokowi Minta PLN Perbanyak Beli Listrik, Bukan Bangun Pembangkit)

Terkait program 35 GW, PLN akan membangun beberapa pembangkit di Lombok dengan total kapasitas 500 MW. Beberapa pembangkit sedang dalam tahap pembebasan lahan, diantaranya PLTGU Lombok 150 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 berkapasitas 200 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW dengan total transmisi sepanjang 103 kilometer (kms).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...