Ada 113 Lokasi Megaproyek Listrik 35 GW Masih Bermasalah

Yura Syahrul
8 September 2015, 19:47
Katadata
KATADATA

Menurut Sofyan, kebutuhan dana untuk membangun pembangkit listrik 35 GW mencapai US$ 72 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk kebutuhan dana untuk pembebasan tanah, pajak dan kewajiban sebelum konstruksi (interest during construction).

Ia juga mengungkapkan persoalan teknis megaproyek listrik. Yaitu, saling ketergantungan antar-aktivitas dan antar-proyek pembangkit, transmisi, dan gardu. Selain itu, masalah perizinan masih membutuhkan penyelarasan dan akselerasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Meski dibelit berbagai persoalan, Sofyan optimistis proyek listrik 35 GW dalam waktu lima tahun dapat direalisasikan. Jadi, tidak perlu adanya revisi program pemerintah tersebut. "Memang persoalan banyak. Tapi berikan kami kesempatan untuk menyelesaikan ini," tandasnya.

Padahal, dalam konferensi pers, Senin (7/9), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli memutuskan untuk merevisi megaproyek listrik 35 GW menjadi 16 GW. Alasannya, pengadaan listrik 35 GW dapat mengancam kondisi keuangan PLN karena harus menyerap produksi listrik yang berlebih pada tahun 2019 mendatang.

(Baca: Membahayakan PLN, Rizal Ramli Revisi Megaproyek Listrik Jadi 16 GW)

Keputusan Menko Maritim tersebut bertolak belakang dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Ia memastikan megaproyek pembangkit listrik 35 GW ini dapat berjalan sesuai target. ?Sudah pasti tidak akan ada pengurangan target,? katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Senin (7/9).

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...