Inalum Tunda Enam Proyek BUMN Pertambangan Karena Pandemi Corona

Image title
30 Juni 2020, 19:44
bumn, pertambangan, inalum, pandemi corona, virus corona, covid-19
PT Antam Tbk
Ilustrasi, peleburan nikel di pabrik PT Antam Tbk. Inalum harus menunda enam proyek BUMN pertambangan karena pandemi corona.

Kemudian, proyek smelter feronikel (FeNi) oleh Antam yang membutuhkan nilai investasi sebesar US$ 289 juta. Padahal, konstruksinya telah mencapai 97,98%. Namun, smelter berkapasitas 13.500 ton Ni itu ditunda karena pasokan listrik terganggu.

"Kami bahas dengan PLN untuk PLN sediakan pembangkit. Kalau tidak mungkin kami cari dari sumber lain," ujarnya.

Selanjutnya, proyek smelter tin ausmelt di Bangka Barat yang memiliki kapasitas 40.000 ton crude tin dengan nilai investasi US$ 80 juta. Proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada tahun depan. Adapun pengerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) direncanakan bakal berlanjut pada Oktober 2020.

"Peralatan sudah sampai tetapi untuk pembangunan menunggu dibukanya kesempatan kontraktor untuk ke sana. Semoga bisa dalam waktu dekaat karena EPC dikerjakan Wika," ujar Orias.

Dia pun menyebut smelter tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIPEE) Gresik itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 3 miliar.

Kapasitas smelter tersebut mencapai 2 juta ton per tahun (konsentrat tembaga) dan kapasitas PMR 6000 ton/tahun (lumpur anoda). Pembangunan proyek tersebut telah memasuki tahapan pematangan lahan. Sedangkan kemajuan pembangunan fisik sampai akhir Mei 2020 mencapai 5,86%.

"Kami mengajukan permohonan delay karena pandemi corona," katanya. 

(Baca: Inalum Proyeksi Setoran PNBP & Pajak Turun 50% Akibat Pandemi)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...