Harga Komoditas Rendah, Produsen Batu Bara Potong Produksi hingga 20%

Image title
1 Juli 2020, 21:09
batu bara, komoditas, covid-19, virus corona, pandemi corona
ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Ilustrasi, kapal tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Jumat (29/3/2019). Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia atau APBI menyebut perlu pemotongan produksi batu bara demi mengangkat harga komoditas tersebut.

Pemotongan produksi diharapkan dapat menekan harga yang terus turun karena semakin lebarnya oversupply. Berdasarkan kajian awal APBI, produksi batu bara pada Juni 2020 hanya 530 juta M/T, turun dari proyeksi awal sekitar 595 juta ton M/T.

Namun, APBI menandang perlu adanya pengendalian produksi nasional dengan tambahan pengurangan produksi hingga 50 jt M/T. Sehingga produksi batubara nasional menjadi sekitar 480 juta M/T.

Oleh karena itu, produsen besar (major producers) anggota APBI berencana memangkas
produksi pada tahun ini sebesar 15-20% dari rencana awal. Pemotongan produksi diharapkan mampu mendongkrak harga batu bara global dengan keseimbangan suplai dan permintaan pada global
seaborne market.

Rencana pemotongan produksi ini tentunya akan berdampak terhadap target penerimaan pemerintah dari produksi nasional sebesar 550 juta M/T, serta target-target dari masing-masing produsen. Namun, penurunan produksi merupakan upaya terbaik untuk dukungan pemerintah agar industri pertambangan batu bara nasional bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Jika perusahaan bisa survive, pemerintah pusat dan daerah akan diuntungkan. Apalagi jika perusahaan bisa mempertahankan kinerjanya dan melanjutkan investasinya," ujar Ketua Umum APBI-ICMA Pandu Sjahrir dalam siaran pers pada Rabu (1/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...