Investasi LNG Mati Suri Terdampak Pandemi

Sorta Tobing
10 September 2020, 13:23
lng, harga lng, masela, pandemi corona, covid-19, gas alam cair, skk migas
www.badaklng.co.id
Ilustrasi. Konsultan Wood Mackenzie mencatat tidak ada ekspor baru LNG yang disetujui pada tahun ini secara global karena terdampak pandemi Covid-19.

Harga Jatuh, Kontrakor LNG Ragu

Di Indonesia, pandemi corona juga membuat proyek LNG terganggu. SKK Migas mengatakan harganya yang jatuh membuat kontraktor ragu untuk melanjutkan proyeknya.

Harga LNG sempat jatuh ke level US$ 2 per juta British Termal Unit (MMBTU) pada Juni 2020. “Ini yang membuat ketakutan project owner, seperti Lapangan Abadi Masela mengeksekusi proyeknya ke depan,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto pada 2 Juli lalu. Perkiraannya, kondisi industri hulu migas akan membaik dan harga LNG pulih pada Desember 2020.

Proyek Blok Masela telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Lokasi Pengadaan Lahan untuk Pelabuhan Kilang LNG Abadi pada 1 Juni 2020. Kilang tersebut rencananya dibangun di Kepulauan Tanimbar.

Selain itu, Inpex selaku operator Blok Masela telah memulai proses front end engineering design (FEED) untuk proyek LNG di darat atau floating production and offloading (FPSO), pipa gas ekspor, serta subsea umbilical, riser, and flowline (SURF). Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal kedua 2027. Setahun lebih lambat dari target awal pemerintah.

Produksi gas berupa LNG dari Blok Masela diproyeksi mencapai 9,5 metrik ton per tahun (MTPA) dan gas pipa 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Blok tersebut juga menghasilkan kondensat sebesar 35 ribu barel per hari. Untuk investasi proyek Masela, Inpex Corporation harus menggelontorkan dana hingga US$ 19,8 miliar.

Melansir dari data SKK Migas, harga LNG cenderung mengalami penurunan sejak 2015 setelah harga minyak dunia merosot. Harga rata-rata tertimbang gas Indonesia untuk ekspor dalam bentuk LNG pada 2016 anjlok hampir 48% ke US$ 4,52 per MMBTU. Harga gas domestik dalam bentuk LNG juga turun 47,5% ke US$ 3,25 per MMBTU.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...