Dampak Pandemi, Penjualan Listrik PLN Masih Bisa Tumbuh 0,61%

Image title
15 Oktober 2020, 16:03
konsumsi listrik, penjualan listrik, pln, kementerian esdm, pandemi corona, covid-19
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.
Ilustrasi. Penjualan listrik PLN turun di tengah pandemi Covid-19.

Di sisi lain, pelemahan konsumsi ini menyebabkan PLN mengalami surplus listrik. Kondisi ini yang sempat membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyurati Menteri ESDM. Dalam surat itu, Erick meminta Arifin memperhatikan kondisi PLN, baik secara operasional maupun keuangan, karena terdampak pandemi Covid-19.

Caranya, dengan mendorong pelaku usaha memakai listrik yang disediakan perusahaan setrum negara itu dan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.

Erick juga berpendapat Kementerian ESDM perlu melakukan penyesuaian Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2020-2029 dengan mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya, kapasitas infrastruktur ketenagalistrikan yang telah atau sedang dibangun, proyeksi permintaan, dan kemampuan pendanaan, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun keuangan PLN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan permintaan bosnya itu bukan lantaran kondisi PLN dalam keadaan parah. Namun, untuk memaksimalkan penyerapan listrik yang saat ini kelebihan pasokan.

Kementerian BUMN berpendapat tidak perlu lagi ada institusi atau penambahan pembangkit listrik baru. “Jadi enggak ada pemborosan energi. Kan sayang kalau industri bikin pembangkit baru, sementara PLN mampu memenuhi kebutuhan tersebut,” kata dia kemarin, Kamis (1/10).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...