Aspek Lingkungan Masih Jadi Masalah Pada Penambangan Nikel

Image title
15 Desember 2020, 19:26
lingkungan, nikel, tambang, kementerian esdm
ANTARA FOTO?REUTERS/Yusuf Ahmad/File Ph
Ilustrasi tambang nikel. Isu limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dari slag nikel hingga kini belum tuntas.

Koordinasi dengan pihak terkait telah pemerintah lakukan. Namun, sampai sekarang belum ada solusinya. “Salah satu penentu keberhasilannya adalah bagaimana membuang limbah dari proses HPAL (high pressure acid leaching) ke laut. Ini belum tuntas,” kata Irwandy dalam acara Indonesia Mining Outlook 2021, Selasa (15/12).

Pemerintah Genjot Hilirisasi Minerba

Pemerintah sedang menggenjot hilirisasi minerba. Hal ini bertujuan agar komoditas tambang mempunyai nilai tambah dan dapat mendongkrak penerimaan negara.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan target pembangunan pabrik pemurnian atau smelter yang dapat dibangun untuk mendukung hilrisasi hingga tahun 2024 sebanyak 53 unit. Total investasinya mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 284 triliun.

Untuk batu bara, karena produknya dominan berkalori rendah, maka hilirisasi menjadi upaya untuk meningkatkan nilainya. “Kami mendorong perusahaan batu bara melakukan transformasi dari menjual bahan mentah untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi menjual produk untuk industri,” ucap Arifin. 

Proyek hilirisasi batu bara rencananya bakal menghasilkan dimethyl ether atau DME untuk menggantikan liquefied petroleum gas alias LPG. Dampak akhirnya, impor bahan bakar untuk memasak tersebut dapat berkurang.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan kebutuhan LPG atau elpiji domestik saat ini 70% masih impor. "Konsumsinya perlu disubtitusi untuk mengurangi tekanan terhadap neraca perdagangan dan meningkatkan ketahanan energi nasional," kata dia pada 7 Desember lalu.

Dengan penggunaan DME, impor elpiji berkurang hingga 1 juta ton per tahun. Cadangan devisa dapat hemat hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan neraca perdagangan Rp 5,5 triliun per tahun.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...