Kisruh Impor LNG, Pertamina Tepis Adanya Gugatan dari Mozambik

Image title
9 Februari 2021, 15:09
pertamina, mozambik, mozambique, anadarko, lng, gas alam cair, nicke widyawati
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membantah adanya gugatan terkait pembelian gas alam cair (LNG) dari Mozambik.

Impor LNG Mengacu Neraca Gas

Nicke mengatakan keputusan impor tersebut mengacu pada neraca gas bumi yang dibuat pada 2011. Pemerintah memprediksi negara ini akan mengalami defisit gas pada 2025. “Sehingga kami cari sumber ke luar negeri dan akhirnya dari Mozambik selama 20 tahun,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Selasa (9/2).

Dalam merencanakan kebutuhan LNG, Pertamina juga memastikannya kembali pada neraca gas bumi Indonesia yang dirilis pada 2018. Dalam proyeksi tersebut juga tercantum negara ini akan mengalami defisit gas pada 2025. 

Kondisi itu terjadi lantaran sumur gas dalam negeri diperkirakan akan mengalami penurunan produksi alami. Pertamina perlu melakukan impor LNG dan membangun infrastruktur gas dan regasifikasi. “Jadi, dasar inilah yang kami gunakan memetakan bisnis LNG nasional dan Pertamina ke depan,” ujar Nicke. 

Sebagai informasi, Kementerian ESDM merilis neraca gas bumi Indonesia 2018-2027 pada 1 Oktober 2018. Dengan menggunakan skenario pertama, neraca gas bumi nasional pada 2018 sampai 2027 selalu mengalami surplus. Asumsinya, kebutuhan gas dihitung berdasarkan pemanfaatan gas bumi dan tidak diperpanjangnya kontrak-kontrak ekspor jangka panjang.

Sedangkan pada skenario kedua, Indonesia mengalami surplus gas pada 2018 hingga 2024. Namun, mengalami defisit pada 2025 sampai 2027 dampak dari  asumsi kebutuhan gas sektor listrik sesuai rencana usaha penyediaan listrik (RUPTL) 2018-2027. 

Penyebab defisit lainnya adalah penambahan industri retail sebesar 5,5%, pelaksanaan proyek kilang serta pembangunan pabrik petrokimia  dan pupuk sesuai jadwal. Defisit gas pada 2025 diperkirakan mencapai 206,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), seperti terlihat pada Databoks di bawah ini.

Pada skenario ketiga, neraca gas bumi Indonesia juga akan mengalami defisit sejak 2025 hingga 2027. Pada 2025, defisit neraca gas sebesar 1.072 MMSCFD dan akan meningkat menjadi 1.572,43 MMSCFD pada 2026. Angkanya defisitnya kemudian turun pada 2027 menjadi 1.374,95 MMSCFD. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...