Kilang Balongan Terbakar, AKR Pastikan Pasokan BBM Tak Terganggu
PT AKR Corporindo Tbk (AKR) memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat tidak akan terganggu. Pasokannya berjalan normal meskipun terjadi kebakaran tangki di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Direktur AKR Suresh Vembu mengatakan pihaknya selama ini mendapatkan BBM dari berbagai sumber. Produk yang dipasok berasal dari kilang luar negeri. "Dan dikirim dari terminal perminyakan AKRA di 15 pelabuhan yang tersebar di Indonesia," kata dia dalam keterangannya kepada Katadata.co.id, Selasa 30/3
Kilang Balongan pada tengah malam kemarin meledak dan terbakar. Insiden ini menyebabkan enam orang mengalami luka berat, 29 orang luka ringan, dan seribu warga terpaksa mengungsi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan insiden tersebut terjadi di area tangki penyimpanan BBM.Lokasi yang terdampak sekitar dua hektare dari total 180 hektare area kilang.
Dari 72 tangki dengan total kapasitas 1,35 juta kilo liter (KL), ada empat tangki yang terbakar. Kapasitasnya sekitar 100 ribu kilo liter atau 7% dari total penyimpanan Kilang Balongan. “Kami akan melakukan upaya untuk segera memadamkan api,” kata Nicke.
Pertamina terus mengupayakan pemadaman api di area terdampak dengan memompa air laut. Perusahaan mendatangkan bantuan pompa submersible dari Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Nicke meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil investigasi Pertamina dengan melibatkan aparat yang berada di lokasi. Perusahaan pelat merah itu juga mengumpulkan semua informasi, baik internal maupun dari masyarakat untuk menjadi bahan investigasi.
Unit Manager Commrel & CSR Pertamina RU VI Balongan Indramayu Cecep Supriyatna mengatakan kebakaran yang melalap tangki di Kilang Balongan hingga pagi tadi belum padam. Namun, api sudah dapat dilokalisasi agar tidak merambat ke tangki lainnya.
Sumber kebakaran, menurut Cecep, belum dapat diketahui karena api masih menyala. “Kami menduga terkena petir,” ujarnya dikutip dari Antara.
BPH Migas Pastikan Pasokan BBM Aman
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan penyaluran bahan bakar minyak atau BBM, khususnya wilayah Jakarta, tetap berjalan normal. Tidak ada gangguan pasokan pasca terbakarnya tangki T-301G di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kepala BPH Migas M Fansurullah Asa mengatakan pihaknya bersama PT Pertamina (Persero) telah melakukan mitigasi agar suplai BBM tetap berjalan normal.
Pertamina memiliki skenario pola RAE (regular-alternative-emergency) untuk mengalihkan suplai BBM dari Kilang Cilacap melalui Terminal BBM (TBBM) Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem.
“Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada kendala,” kata Ifan, sapaan Fanshurullah dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Stok gasoline (bensin) masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27 sampai 28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.
"Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih," ujarnya.
Sedangkan untuk avtur, masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. "Jadi kami memastikan bahwa tidak ada kelangkaan BBM maupun avtur. Semua stok aman," katanya.