Kementerian ESDM: Proyek Smelter Nikel Setop TKA Tiongkok Sejak April

Image title
11 Mei 2021, 17:18
tka tiongkok, tka cina, pekerja cina, tenaga kerja asing, gunbuster nickel, virtue dragon nickel, smelter
ANTARA FOTO/Jojon
Beberapa tenaga kerja asing (TKA) membubut besi untuk kebutuhan pembangunan beberapa bangunan di salah satu perusahaan pertambangan di Konawe, Sulawesi Tenggara, Minggu (15/12/2019).

Di tengah pembatasan mobilitas di dalam negeri untuk mencegah penularan Covid-19, Indonesia justru kedatangan ratusan tenaga kerja asing atau TKA Tiongkok. Mereka bekerja membangun smelter nikel di Sulawesi Tengah, untuk PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) dan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Kementerian ESDM menyatakan Gunbuster Nickel Industry telah menyetop masuknya TKA sejak 30 April 2021.  "Keterangan dari Gunbuster sudah setop TKA sejak tanggal 30 April untuk kedatangan sampai dengan tanggal 25 Mei, sesuai dengan petunjuk pemerintah dan koordinasi perusahaan," kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin kepada Katadata.co.id, Selasa (11/5).

Meski demikian Ridwan tak menjelaskan masuknya ratusan TKA ini meski perusahaan terkait sudah menyetop kedatangannya sejak akhir April.

Dilaporkan ratusan tenaga kerja asal Tiongkok masuk Bandara Maleo di Morowali, Sulawesi Tengah dengan menggunakan empat pesawat carteran Wings Air dalam waktu berbeda. 

TKA ini diduga menuju PT. GNI dan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kabupaten Konawe.

Simak databoks berikut:

PT. VDNI yang beroperasi di Konawe, Sulawesi Tenggara, adalah perusahaan tambang sekaligus pemain penting dalam industri nikel di Indonesia. Perusahaan ini berada dalam satu grup yang sama dengan PT. GNI di bawah induk perusahaan asal Tiongkok, De Long Nickel Co.Ltd, yang berbasis di Jiangsu.

Sebelumnya, VDNI menyatakan akan merekrut 5.000 tenaga kerja lokal atau TKL untuk proyek smelter di Konawe. Pemerintah Kabupaten Konawe secara langsung akan memproses perekrutan TKL tersebut.

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) pun mengapresiasi dan mendukung kerja sama tersebut. Kemenko Marves akan terus memantau dan membantu dari sisi regulasi sehingga tercipta iklim investasi yang baik.

“Kemenko Marves sangat mendukung kerjasama tripartit antara perusahaan, pemerintah, dan karyawan. Diharapkan segala penyusunan kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan di wilayah tersebut dapat ditangani lebih baik dan cepat,” ujar Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, beberapa waktu lalu.

Dalam MoU tersebut, Pemkab Konawe akan menjalankan proses rekrutmen TKL dengan baik dan terarah. Sebanyak 5.000 karyawan yang direkrut untuk VDNI dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) akan ditempatkan di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...