Pengembangan Gas Metana Batubara di Indonesia Hadapi Banyak Tantangan

Image title
2 Agustus 2021, 17:52
gas metana, batu bara, blok migas non konvensional
Katadata
Ilustrasi.

Upaya pemerintah mendorong pengembangan gas metana dari batu bara (coal bed methane/CBM) di Indonesia rupanya tak mudah. SKK Migas menyebut pengembangan CBM ke depan akan semakin menantang.

Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan pengembangan CBM serta migas non konvensional (MNK) lainnya seperti shale oil akan semakin berat lantaran banyak perusahaan minyak kelas dunia yang saat ini mulai bertransformasi ke bisnis berkelanjutan.

"Banyak perusahaan migas internasional yang telah menyatakan strategi 'net zero' pada 2050," ujarnya kepada Katadata.co.id, Senin (2/8).

Dengan demikian, pengembangan migas non konvensional (MNK) akan berpacu dengan waktu. Apalagi secara komersil, MNK sangat berbeda dengan migas konvensional.

Menurut Benny produksi dari satu sumur MNK umumnya relatif kecil dan cepat turun, sehingga perlu pengeboran yang masif sepanjang umur proyek untuk mempertahankan tingkat produksi. Ditambah lagi, untuk membuat minyak dan gas tersebut dapat mengalir, diperlukan pekerjaan fracturing pada lapisan migas di reservoir tersebut.

Untuk mencapai tingkat keekonomian proyek, maka diperlukan syarat dan ketentuan fiskal yang berbeda, dan harus lebih menarik dari migas konvensional. Selain itu, isu non fiskal seperti tumpang tindih lahan juga perlu segera ada solusi.

Mengingat potensi sumber daya MNK di Indonesia masih cukup besar dan belum termanfaatkan secara optimal. Dia pun mendorong pemanfaatan migas non konvensional digalakkan di Indonesia. Sehingga dapat membantu pencapaian target produksi dalam beberapa tahun ke depan.

Benny menilai dengan kecenderungan perkembangan industri migas global ke depan dan kompetisi menarik investor yang semakin ketat. Maka pengembangan MNK perlu segera dengan pendekatan yang sama sekali berbeda baik dari aspek fiskal dan non fiskal. "Sekarang atau tidak sama sekali karena momentumnya sudah keburu hilang," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...