Didorong Efisiensi, Pertamina Cetak Laba Rp 2,6 Triliun di Semester I

Image title
16 Agustus 2021, 12:50
pertamina
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.
Sejumlah petugas mengawasi proses pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke mobil tangki distribusi di Terminal Terintegrasi Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Ampenan, Mataram, NTB, Senin (29/3/2021).

Permintaan BBM rata-rata tercatat 126 ribu kilo liter (KL) per hari, atau naik 8% dibandingkan semester I tahun lalu sekitar 116 ribu KL per hari. Namun angka tersebut masih lebih rendah sekitar 6% dari permintaan normal sebelum pandemi pada 2019.

Dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan ini, menurutnya, Direksi, Komisaris dan Pekerja Pertamina tidak tinggal diam dan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan pendapatan dan juga efisiensi di seluruh lini.

Adapun guna menggenjot peningkatan pendapatan, Pertamina terus mendorong seluruh Subholding dan anak usaha memperkuat kinerja operasional, diantaranya melalui beberapa strategi. Misalnya, peningkatan produksi dan lifting serta peningkatan monetisasi gas di seluruh wilayah kerja (WK), termasuk di Blok Rokan.

Kemudian optimasi produksi di kilang dengan produk bernilai tinggi dan meningkatkan penjualan produk kilang dan petrokimia baik di dalam negeri maupun ekspor ke pasar luar negeri.

Melakukan akselerasi pembangunan PLTS baik di lingkungan Pertamina maupun pasar eksternal serta memperkuat ekosistem baterai melalui aktivasi swapping & charging EV Battery di SPKLU yang terintegrasi dengan SPBU.

Berikutnya akselerasi komersial LNG dan optimalisasi infrastruktur Arun sebagai pusat distribusi di kawasan Asia. Serta peluang tambahan revenue atas penyewaan kapal dan jasa logistik ke eksternal Pertamina untuk cargo LPG, BBM serta Petrokimia.

Sedangkan untuk program efisiensi, Pertamina dengan serius berkomitmen melakukan berbagai optimalisasi, diantaranya melalui reformasi pola operasi rantai pasok minyak mentah, BBM dan LPG.

Lalu, Regionalisasi di Subholding Upstream dari tahap perencanaan sampai eksekusi untuk optimasi sharing resources. Fleksibilitas pengadaan minyak mentah untuk meningkatkan gross refining margin.

Kemudian, preventive maintenance di seluruh kilang, sentralisasi pengadaan barang (procurement), menekan kerugian dengan menerapkan digitalisasi, serta implementasi cara kerja baru (new ways of working).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...