Diprioritaskan untuk Domestik, Ekspor Gas Turun Signifikan Sejak 2010

Image title
24 Agustus 2021, 14:50
ekspor, ekspor gas, migas
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pekerja memantau jaringan gas (jargas) di Offtake Kalisogo, Jawa Timur (1 7/10/2019).

Oleh sebab itu, dia pun berharap agar pembeli gas domestik dapat ditingkatkan lagi, mengingat ada wacana untuk melarang ekspor gas. SKK migas pun mendukung pemanfaatan gas bumi untuk menciptakan efek pengganda.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan 10 pilar strategi dan 22 program untuk mendukung tercapainya long term plan yang salah satunya adalah target produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030.

"Kita sudah punya long term plan untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSFCD gas. Jadi untuk meningkatkan produksi gas dari sekarang 5,8 BSCFD menjadi 12 BSCFD merupakan tantangan yang besar," katanya.

Menurut Taslim interkoneksi infrastruktur adalah hal utama dalam mendukung pemanfaatan gas bumi. Kebutuhan gas yang besar dapat diciptakan melalui pembangunan pabrik petrokimia baru, dan juga untuk proyek RDMP.

Interkoneksi infrastruktur akan diperlukan untuk menunjang pengembangan pasar gas. Apalagi harga gas bumi Indonesia bahkan tanpa penyesuaian harga gas pada fasilitas pembeli menurut dia masih kompetitif dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara dan India.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...