Pemerintah Larang Ekspor Batu Bara, Apa Dampaknya Terhadap Dunia?

Agustiyanti
5 Januari 2022, 10:28
batu bara, ekspor, larangan ekspor batu bara
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pemerintah melarang ekspor batu bara mulai Sabtu (1/1) karena khawatir tidak dapat memenuhi permintaan listrik di dalam negeri.

"Tujuan utamanya sekarang adalah untuk menghindari pemadaman listrik. Untuk jangka pendek, solusinya sepuluh anggota terbesar kami mencoba membantu kekurangan PLN," ujar Ketua APBI Pandu Sjahrir, Senin (3/1). 

Ia mengatakan pihaknya telah meminta agar pemerintah mencabut larangan ini karena dinilai tergesa-gesar tanpa diskusi dengan para pelaku bisnis. 

Pandu mengatakan, beberapa penambang tidak bisa menjual ke PLN karena perusahaan membutuhkan batu bara kualitas rendah dengan nilai kalor 4.200 kilokalori per kg atau kurang.

Analis memperkirakan, para penambang akan melakukan semua yang mereka bisa untuk memulihkan arus ekspor  sehingga  mengarah pada penyelesaian yang cepat. Ini terutama karena mereka memiliki kapasitas pasokan yang melimpah.

"Sulit untuk membayangkan hal ini berlarut-larut selama lebih dari beberapa minggu," kata analis pasar Matt Warder dari Seawolf Research.

Potensi Perselisihan 

ICMA menyatakan khawatir dengan potensi perselisihan dengan pembeli jika produsen menyatakan force majeure karena larangan tersebut.

Kementerian Perindustrian Korea Selatan mengatakan beberapa penundaan pengiriman mungkin terjadi, tetapi diharapkan 55% dari pengiriman batu bara Januari dari Indonesia yang telah dimuat akan dikirimkan tepat waktu.

“Sementara kementerian memperkirakan larangan ekspor batu bara Indonesia akan memiliki dampak jangka pendek yang terbatas, mengingat persediaan batu bara negara (Korea Selatan) dan pengiriman batu bara dari negara lain, termasuk Australia, kami perlu memantau perkembangannya dengan cermat,” kata Kementerian Perindustrian Korsel. 

Pembeli batubara di India, yang membeli lebih dari 15% dari ekspor batubara Indonesia pada tahun 2021, akan mencari pemasok lain jika larangan tersebut berlanjut.

"Kami mungkin melihat batu bara dari negara lain seperti Australia," kata Vyas dari iEnergy.

Analis lain mengatakan mereka akan menunggu untuk melihat apakah Indonesia berubah arah pada hari Rabu. "Tentu saja ada reaksi spontan, tetapi orang-orang menunggu untuk melihat bagaimana ini terjadi," kata Puneet Gupta dari pasar perdagangan batu bara India Coalshastra.

Saham Coal India (COAL.NS) yang dikelola negara, yang menyumbang lebih dari empat perlima dari produksi India, naik 6,33% pada hari Senin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...