Harga Batu Bara Melesat Efek Perang, Pengusaha Dilema Setor DMO

Image title
7 Maret 2022, 13:56
batu bara, harga
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Alat berat melakukan bongkar muat batubara di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta Utara, di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Sebelumnya, pengusaha batu bara berharap harga DMO dapat mengikuti harga batu bara. Pasalnya disparitas antara harga batu bara DMO dan khusus ekspor cukup jauh.

"Kami tidak minta pemerintah untuk menaikan harga karena ini kan domainnya pemerintah. Cuma kalau pengusaha ditanya semuanya pasti maunya harga pasar," kata Hendra beberapa waktu lalu.

Pemikiran tersebut terlintas bukan hanya ketika harga batu bara sedang tinggi-tingginya saja. Meski begitu Hendra paham pemerintah mempunyai pertimbangan lain.

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berdampak pada kenaikan harga batu bara. Bahkan harga emas hitam ini sempat mencapai rekor tertinggi yakni US$ 446 per ton pada Rabu (2/3). Harga batu bara pada Kamis (3/3) di pasar ICE Newcastle Australia telah turun US$ 370 per ton. Angka ini masih jauh di atas rekor harga pada 2021 imbas krisis energi dunia yang hanya di level US$ 269,5 per ton.

Permintaan terhadap batu bara diperkirakan meningkat karena kebutuhan gas Eropa sebesar 40% selama ini dipasok oleh Rusia. Kondisi ini lantas membuat wacana untuk menghidupkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara menjadi suatu pilihan. Sama halnya krisis energi yang sempat terjadi pada Inggris dan Cina beberapa waktu lalu ketika harga gas melambung tinggi.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...