Pertamina Sukses Produksi dan Ekspor BBM Kapal Ramah Lingkungan

Happy Fajrian
21 Juli 2022, 18:28
pertamina, bahan bakar kapal rendah sulfur, bahan bakar ramah lingkungan
Arief Kamaludin|KATADATA
Pertamina berhasil memproduksi bahan bakar kapal rendah sulfur, LSFO V-1250, dan mengekspornya secara perdana ke Malaysia sebesar 200 mega barrel menggunakan kapal tanker MT Sanggau.

Pertamina berhasil memproduksi produk bahan bakar kapal ramah lingkungan, low sulphur fuel oil (LSFO) V-1250. Bahan bakar kapal rendah sulfur ini diproduksi di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Sei Pakning.

Selain itu Pertamina juga mengekspor perdana produk LFSO V-1250 sebanyak 200 mega barrel (MB) ke Malaysia menggunakan kapal tanker MT Sanggau pada Minggu (17/7).

LSFO merupakan bahan bakar kapal yang telah memenuhi regulasi Marine Polution serta peraturan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, yaitu memiliki kekentalan atau viskositas hingga maksimal 180 centistokes (cSt) pada temperatur 50°C.

Bahan bakar ini digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel putaran rendah dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum 0.5%.

Kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulphur ini tertera pada Surat Edaran Dirjen Perhubungan Laut No. SE 35 tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Bahan Bakar Low Sulfur dan Larangan Mengangkut atau Membawa Bahan Bakar yang Tidak Memenuhi Persyaratan serta Pengelolaan Limbah Hasil Resirkulasi Gas Buang dari Kapal.

Hal tersebut juga didukung dengan diterbitkannya SK Dirjen Migas No. 0179.K/DJM.S/2019 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Marine Fuel Oil (MFO) rendah Sulfur yang dipasarkan di dalam negeri.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Kilang Pertamina International RU II, Nurhidayanto, mengatakan bahwa produksi LSFO V-1250 sejalan dengan misi perusahaan dalam menjalankan bisnis kilang minyak dan petrokimia dengan tetap berwawasan lingkungan.

“Selain bentuk kepatuhan terhadap peraturan, produksi LSFO V-1250 ini juga merupakan wujud partisipasi PT KPI RU II Dumai-Sei Pakning dalam upaya mengurangi polusi yang timbul dari penggunaan bahan bakar kapal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7).

Berdasarkan studi yang disampaikan pada International Maritime Organization’s Marine Environment Protection Committee (MEPC) di Finlandia pada 2016, polusi udara dari bahan bakar kapal diproyeksi menambah 570.000 kematian prematur di seluruh dunia selama lima tahun bila kandungan sulfur tidak dibatasi.

“Produksi LSFO V-1250 ini menandakan kilang PT KPI Sei Pakning termasuk kilang yang fleksibel dalam memproduksi berbagai macam produk dan menjawab tantangan untuk bisa menghasilkan valuable product,” tutur Manager Production Sei Pakning, Antoni R Doloksaribu.

“Kami harap akan semakin banyak inovasi yang diciptakan oleh Perwira dan Pertiwi PT KPI RU II sehingga dapat memaksimalkan potensi kilang Dumai dan Sei Pakning dalam membuat produk-produk yang bernilai tinggi di pasaran,” tukas Nurhidayanto.

Pada kesempatan sebelumnya, PT KPI RU II Dumai-Sei Pakning juga telah berhasil memproduksi Pertadex 50 ppm pada tahun 2021 lalu. Selain itu, kilang Dumai dan Sei Pakning juga berhasil memproduksi perdana produk Pertamax, High Speed Diesel (HSD) 50 ppm, dan Green Diesel (D100).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...