Enam Proyek Migas Mangkrak Dilirik Investor, Ada yang Jadi Mini LNG

Muhamad Fajar Riyandanu
24 September 2022, 11:53
Migas
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
Sebuah kapal berlabuh di sekitar stasiun terapung suplai minyak dan gas lepas pantai di perairan Jawa Barat, Rabu (11/11/2020).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan beberapa proyek migas yang sebelumnya mangkrak kini mulai dilirik oleh investor.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyebutkan, dari 12 proyek migas yang mangkrak, ada lima sampai enam proyek yang sudah menunjukan pertumbuhan positif. Beberapa di antaranya ialah, Lapangan Ande-Ande Lumut di Blok Northwest Natuna di Kepulauan Riau, dan Blok Nunukan di Kalimantan Utara.

"Sudah ada jalan keluar tapi masih dalam proses. Misalnya Blok Ande-Ande Lumut dan Nunukan. Blok-blok itu keekonomiannya mepet jadi memang harus tetap kami bahas," kata Dwi saat ditemui wartawan di Kementerian ESDM pada Jumat (23/9).

Rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) Blok Nunukan mangkrak karena belum ada pihak yang bersedia menyerap sumber gas dari lapangan tersebut.

Menurut Dwi, ada pihak Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sedang menghitung keekonomian proyek di Blok Nunukan. Seandainya negosiasi KKKS di Blok Nunukan kembali pupus, pemerintah akan menjadikan Blok Nunukan sebagai proyek mini Gas Alam Cair atau LNG.

“Ke depannya, untuk Nunukan, kami sudah punya solusi untuk dibangun mini LNG atau kilang methanol. Mungkin mini LNG karena permintaan LNG sedang tinggi,” sambungnya.  

Lebih lanjut, kata Dwi, beberapa proyek mini LNG ditarget beroperasi pada tahun ini, seperti Wilayah Kerja (WK) Simenggaris di Kalimantan Utara. Proyek ini mangkrak karena lokasinya yang jauh dan sepi peminat.

“Mini LNG sudah ada yang jalan tahun ini. WK Simenggaris, Kayan, Kalimantan Utara tahun ini targetnya jalan. PoD yang sudah disetujui tapi tidak ada progres sampai 5 tahun akan dicabut oleh pemerintah dan akan ditawarkan lagi ke yang lain,” ujar Dwi.

Sebelumnya diberitakan, SKK Migas terus mendorong belasan proyek migas yang sampai saat ini masih mangkrak agar dapat berjalan dan mulai berproduksi. Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menjelaskan belum berjalannya proyek migas tersebut disebabkan oleh faktor komersial dan finansial.

Dari belasan proyek migas yang mangkrak, Fatar mengatakan diantaranya masih ada yang berjalan walau dengan progres yang amat lambat.

"Kami dorong terus supaya mereka ada finansialnya, akan kami selesaikan. Kalau finansialnya sedang aktif mendapatkan partner-partner baru sehingga bisa jalan. Jadwalnya kami ikuti terus. Intinya, kami ingin percepat," kata Fatar saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu (20/7).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...