Eni Siapkan Investasi Rp 240 T untuk Garap Proyek Migas Laut Dalam IDD

Mela Syaharani
30 Mei 2024, 16:19
eni, investasi, migas, proyek migas, idd, laut dalam
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi anjungan migas lepas pantai.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

SKK Migas mengungkapkan bahwa perusahaan migas asal Italia, ENI akan menyiapkan total anggaran US$ 14,8 miliar atau Rp 240 triliun dengan kurs Rp 16.255 untuk menggarap proyek migas laut dalam, Indonesia Deepwater Development (IDD).

“Telah dilaksanakan revisi rencana pengembangan proyek IDD pada 2024. Target onstream proyek ini pada 2027,” kata Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (29/5).

Proyek IDD merupakan proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000 sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut.

Investasi pengembangan proyek IDD ini dibagi dalam dua macam. Pertama untuk proyek IDD bagian selatan yakni Gendalo-Gandang dengan total investasi mencapai US$ 3,4 miliar. Sementara untuk proyek IDD bagian utara yang membentang dari Gehem hingga Geng North memiliki nilai investasi sebesar US$ 11,4 miliar.

Untuk diketahui, ENI ditetapkan sebagai operator IDD pada Juli 2023 setelah mengakuisisi hak partisipasi milik Chevron dan kini memegang saham mayoritas proyek ini sebesar 82%.

Penandatanganan perjanjian jual beli saham alias sales purchase agreement yang disepakati oleh Chevron Makassar Limited, Chevron Ganal Limited dan Chevron Rapak Limited dengan ENI Lasmo.

ENI memiliki hak partisipasi di 12 kontrak bagi hasil migas, sembilan di antaranya ENI bertindak sebagai operator di perairan dalam dengan program eksplorasi dan pengembangan yang aktif.

Langkah ENI dalam upaya ambil alih blok migas ini cukup strategis karena telah memiliki fasilitas produksi tak jauh dari IDD, yaitu Blok Muara Bakau dan Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur. Lokasi tersebut paralel dengan lokasi IDD di Cekungan Kutai, provinsi yang sama.

Adapun Chevron melepas IDD karena menganggap proyek IDD tahap II yang terdiri dari Blok Ganal dan Blok Rapak tidak masuk keekonomian perusahaan. Proyek tersebut juga tak dapat bersaing dengan portofolio Chevron secara global.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...